Kuliah kerja nyata yang dilakukan oleh kelompok 05 Universitas Trunojoyo Madura dan bertempat di desa Banyubesi, kecamatan Tragah, kabupaten Bangkalan ini dilaksanakan sejak tanggal 1-26 Juli 2019. Salah satu program yang menjadi program unggulan kelompok 05 ini adalah pemberdayaan perempuan.Â
Di bawah bimbingan dosen pembimbing lapangan Bapak Khoirun Nasik, pemberdayaan perempuan ini dilakukan bertujuan memberikan edukasi dan pelatihan pemanfaatan daun singkong menjadi kerupuk dan kain perca menjadi taplak meja. Pemberdayaan ini dilakukan pada tanggal 16-20 Juli 2019 yang dilaksanakan di 3 dusun yang terdapat di desa Banyubesi; Leggung, Deringan, dan Bidjenan ini di hadiri oleh para ibu-ibu yang antusias mengikuti program pemberdayaan ini.
Dengan tipologi masyarakat agraris yang bermatapencaharian sebagai petani dan pedagang kecil, para perempuan di desa ini pemberdayaan ini dilakukan sebagai upaya memberdayakan perempuan dengan harapan agar para perempuan di desa Banyubesi ini mampu mandiri dengan memanfaatkan bahan-bahan yang mudah di dapatkan di lingkungan sekitar, baik mandiri secara ekonomi atau kreatifitas.
Sedangkan perempuan dalam budaya patriarki masyarakat kita yang masih di tempatkan dalam posisi subordinat dengan hanya melakukan tugas domestik rumah tangga dan tidak sepenuhnya diberikan kebebasan untuk memilih apa yang ingin mereka lakukan atau sekedar mengekspresikan dan mengaktualisasikan diri mereka di masyarakat dengan tanpa adanya intervensi dari luar diri mereka. Pemberdayaan ini adalah salah satu langkah untuk membantu mewujudkan terwujudnya pembangunan berkelanjutan atau sustainable development goals (SDG's).Â
Pemberdayaan perempuan ini bukan hanya sebagai bentuk memberdayakan para perempuan di desa Banyubesi, namun juga menjadi ruang bagi lahirnya ide-ide kreatif dan lebih peka terhadap potensi yang terdapat di lingkungan sekitar, baik berupa limbah rumah tangga atau sumber daya alam yang ada di lingkungan sekitar