Mohon tunggu...
KKN 58 SIDOMUKTI
KKN 58 SIDOMUKTI Mohon Tunggu... Mahasiswa - KKN Kolaboratif 58

KKN Kolaboratif merupakan kegiatan KKN yang diikuti oleh 13 universitas se-Jember. Kegiatan ini bertujuan untuk melakukan verifikasi dan validasi DTKS. Kelompok KKN Kolaboratif 58 ini ditempatkan di Desa Sidomukti, Kec. Mayang, Kab. Jember. Anggota kelompok ini berasal dari 5 universitas yang berbeda yaitu: Universitas Jember, Universitas Islam Jember, Universitas Muhammadiyah Jember, Universitas dr. Soebandi, dan Universitas Mochammad Sroedji.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Dalam Rangka Membantu Pengerajin Anyaman Bambu, Mahasiswa KKN Kolaboratif Kelompok 58 Kenalkan Manfaat Teknologi

23 Agustus 2022   16:17 Diperbarui: 23 Agustus 2022   16:19 248
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

KKN Kolaboratif Kelompok 58 ( Universitas Jember, Universitas Muhammadiyah Jember, Universitas Moch Sroedji, Universitas Islam Jember dan Universitas dr. Soebandi), melakukan sosialisasi manfaat teknologi kepada pengerajin anyaman bambu, Minggu, 21 Agustus 2022, di Dusun Krajan Desa Sidomukti. Kegiatan itu dilakukan dalam rangka meningkatkan pendapatan dan memperluas jaringan pasar pengerajin anyaman bambu.

KKN Kolaboratif Kelompok 58, melakukan kegiatan sosialisasi potensi teknologi dalam meningkatkan pendapatan dan pemasaran  produk anyaman bambu di Desa Sidomukti, melihat kendala yang terjadi pada para pengerajin anyaman bambu di Desa Sidomukti yaitu jaringan pasar yang sempit sehingga butuh waktu lama untuk menjual produknya.

Mahasiswa KKN Kolaboratif Kelompok 58 coba untuk mengenalkan teknik digital marketing untuk memperluas dan meningkatkan pendapatan para pengerajin bambu. Digital marketing sendiri adalah aktivitas pemasaran yang menggunakan teknik atau pemanfaatan media digital dengan tujuan untuk mendapatkan  pasar, dan pelanggan.

Penerapan digital marketing ini tidak hanya hemat biaya promosi, namun juga jangkauan pasar yang lebih luas dan dapat meningkatkan penjualan. Terdapat beberapa media digital yang dikenalkan kepada para pengerajin anyaman bambu, tidak hanya di kenalkan namun pengerajin juga dibantu dalam mengoperasikan aplikasi tersebut.

Dokpri
Dokpri

Salah satu pengerajin anyaman bambu bapak Misnawi menuturkan "sebenarnya kendala terbesar kami disini adalah jaringan pasar yang tidak cukup luas, sehingga terkadang produk yang kami buat tak kunjungan terjual, digital marketing akan menjadi harapan baru bagi kami para pengerajin untuk mendapat jaringan pasar dan keuntungan" tuturnya sembari menganyam bambu, di Desa Sidomukti, Minggu (21/8/22).

Terdapat beberapa produk dari anyaman bambu yang dibuat oleh pengerajin, yaitu caping, tempat tisu, besek, tempat penyimpan nasi dll. Mahasiswa juga membantu dalam merekomendasikan motif-motif untuk kerajinan yang dibuat, agar lebih tampak menarik dan berdaya tawar tinggi terhadap konsumen. Mahasiswa juga membantu dalam membuat brosur online agar lebih masif dalam pemasaran. 

Mahasiswa KKN Kolaboratif kelompok 58 ingin memanfaatkan media digital ini untuk membuat market place onlie terpadu untuk seluruh produk anyaman bambu khas Desa Sidomukti, Kegiatan tersebut diharapkan dapat membantu para pengerajin anyaman bambu di Desa Sidomukti dalam meningkatkan pendapatan serta dapat memperkenalkan hasil karya pengerajin anyaman bambu Desa Sidomukti pada masyarakat luas.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun