Program Kuliah Kerja Nyata (KKN) 11 Kelompok 5 dari Universitas Muhammadiyah Banjarmasin melaksanakan pengabdian di Desa Tundi, Kecamatan Awayan, Kabupaten Balangan. Mereka hadir membawa ide pemanfaatan minyak jelantah sebagai bahan dasar pembuatan lilin aromaterapi yang ramah lingkungan serta memiliki nilai ekonomis. Kegiatan ini menjadi bukti bahwa kreativitas mahasiswa mampu menghadirkan solusi sederhana bagi persoalan limbah rumah tangga.Â
Minyak jelantah adalah minyak goreng bekas yang tidak layak dikonsumsi karena mengandung sisa makanan dan zat berbahaya. Limbah ini apabila dibuang sembarangan bisa mencemari lingkungan dan menimbulkan masalah kesehatan. Oleh sebab itu, solusi pengolahan menjadi lilin aromaterapi memberi jalan keluar yang tidak hanya bermanfaat tetapi juga aplikatif bagi masyarakat.
Proses pembuatan lilin berbahan minyak jelantah cukup mudah diterapkan oleh siapa saja di rumah. Minyak perlu disaring terlebih dahulu lalu direndam bersama arang selama satu hari penuh agar lebih bersih. Setelah itu minyak dicampur dengan asam stearat, parafin, pewarna, dan minyak esensial sebelum dituangkan ke wadah berisi sumbu untuk kemudian dibiarkan mengeras.
Lilin hasil olahan ini tidak sekadar berfungsi sebagai penerang atau pengharum ruangan. Aroma dari minyak esensial memberikan efek relaksasi yang menenangkan suasana rumah. Selain itu variasi warna dan bentuk menambah daya tarik sehingga hasil akhirnya memiliki nilai estetika tinggi.
Manfaat yang muncul tidak hanya sebatas lingkungan dan kesehatan, melainkan juga membuka peluang usaha baru. Lilin aromaterapi hasil karya warga bisa dipasarkan dengan modal kecil namun bernilai jual cukup tinggi. Mulai kreativitas ini, minyak jelantah tidak lagi menjadi limbah melainkan sumber penghasilan yang menjanjikan.
Kegiatan KKN 11 Kelompok 5 berhasil menunjukkan bahwa inovasi sederhana dapat mengubah sampah menjadi sesuatu yang berguna. Masyarakat Desa Tundi memperoleh ilmu sekaligus keterampilan baru yang bisa mereka kembangkan untuk keberlanjutan lingkungan dan peningkatan ekonomi. Semoga gagasan ini menjadi inspirasi bagi masyarakat agar lebih peduli pada pengelolaan limbah rumah tangga.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI