Mohon tunggu...
KKN 15
KKN 15 Mohon Tunggu... Mahasiswa

Saya mahasiswa Universitas Muhammadiyah Banjarmasin

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Mengolah Minyak Jelantah Jadi Lilin Aromaterapi: Inovasi KKN di Desa Tigarun

2 September 2025   13:14 Diperbarui: 2 September 2025   13:14 19
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pembuatan Lilin Aromaterapi dari Minyak Jelantah (Tim Dokumentasi)

Minyak jelantah sering kali hanya dianggap limbah rumah tangga yang tidak memiliki nilai guna. Padahal, jika dibuang sembarangan, minyak bekas ini dapat mencemari lingkungan, menyumbat saluran air, dan merusak ekosistem. Melihat permasalahan tersebut, kelompok KKN di Desa Tigarun berinisiatif untuk menghadirkan solusi kreatif dan ramah lingkungan: mengolah minyak jelantah menjadi lilin aromaterapi.

Tujuan Kegiatan

Program ini tidak hanya sekadar kegiatan praktek, tetapi juga memiliki tujuan yang lebih luas, antara lain:

1.Mengurangi pencemaran lingkungan akibat pembuangan minyak jelantah.

2.Memberikan edukasi kepada masyarakat tentang pemanfaatan limbah rumah tangga.

3.Menciptakan produk bernilai ekonomi yang bisa menjadi peluang usaha baru.

4.Meningkatkan kesadaran akan gaya hidup berkelanjutan di desa.

Proses Pembuatan Lilin Aromaterapi

Tahapan kegiatan dilakukan secara sederhana agar mudah dipraktikkan masyarakat, yaitu:

  • Penyaringan Minyak Jelantah: Minyak jelantah yang terkumpul disaring agar kotoran dan sisa makanan terpisah.
  •  Bahan: Minyak jelantah dicampur dengan lilin parafin/pewarna alami, serta ditambahkan esens/aroma pilihan seperti lavender, sereh, atau  kopi.
  • Pemasangan Sumbu: Sumbu kapas atau kayu diletakkan di wadah kaca atau cetakan.
  • Penuangan Campuran: Campuran lilin cair dituangkan ke dalam wadah, lalu dibiarkan mengeras.
  • Produk Jadi: Lilin aromaterapi siap digunakan maupun dipasarkan.

Dampak Bagi Masyarakat Desa Tigarun

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun