Mohon tunggu...
soekito prawiroatmodjo
soekito prawiroatmodjo Mohon Tunggu... Administrasi - pribadi

lulusan ITB 1959 jurusan mesin pensiunan PNS

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Berharap Kebun Kaliandra Merah Di Pulau Belitung Dikembangkan

1 April 2018   07:38 Diperbarui: 1 April 2018   08:38 1118
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Proyek percontohan di bangkalan

Kebun energi terbarukan kaliandra, adalah sasaran utama proyek ini yang dititikberatkan pada penanaman pilihan tanaman kaliandra, diantara jenis-jenis glirisidea, lamtoro, akasia, dan lain-lain.

Kenapa?

Didasarkan pada alasan, bahwa kaliandra a d a l a h tanaman perdu, y a i t u tanaman yang tumbuhtidak lebih tinggi dari 6 meter dan yang juga gampang dan cepattumbuhdi lahanmiskin haradan miskin air, namun bisa menyuburkan tanah melalui fiksasi nitrogen melalui akar-akarnya di dalam tanah.

Fiksasi a d a l a h proses dimana nitrogen bebas (n2), yang diekstrak dari atmosfer dan diubah (stabil) menjadi senyawa nitrogen yang merupakan nutrisi tanaman atau pupuk.

Keunggulan arsitektur tanaman calliandra callothyrsus atau kaliandra merah dengan silvikultur terubusan,y a i t u sekali tanamakan tumbuh terus, dan paska panenpertama 2 tahun,selanjutnya setiap tahun bisa di panendan seterusnya akan tumbuh dan tumbuhtiada henti,hingga berumur 15-20 tahun.

Inilahyang kemudian timbul adanya i s t i l a h "kebun energi tebarukan".

Kayu kaliandramenghasilkankalori yang tinggi,4,7 kkal.

Bungakaliandra punya daya pikat buatlebah madu, sehingga membuka peluang untuk bisnis madu dari nektar bunga kaliandra. Sedangkan daunnya juga banyak dipakai sebagai pakan ternak yang potensial.

  • Data kebun energi
  • Luas lahan yang di sediakan di geger bangkalan,seluas 214hektar yang dibulatkan 200 hektar.

Dengan memilih kaliandra merahdengan jarak tanam

1 m x 1 mdan yang menurut data riset, bisa menghasilkan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun