Mohon tunggu...
David Abdullah
David Abdullah Mohon Tunggu... Lainnya - —

Best in Opinion Kompasiana Awards 2021 | Kata, data, fakta

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Drama Shopee versus Kurir, Belajar dari Kasus Uber di Inggris

13 April 2021   18:50 Diperbarui: 13 April 2021   18:53 1413
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi belanja online. | William Potter via Kompas.com

Jika upah kurir diturunkan menjadi 1.500 setiap paket, lanjutnya, maka pekerjaan para kurir akan semakin berat. Pasalnya, rata-rata satu paket yang diantarkan ke tempat pelanggan membutuhkan waktu sepuluh menit. Terlebih lagi, mereka pun harus membeli bensin secara mandiri.

Menurutnya, sepuluh menit per paket itu jika lokasi sang penerima paket jaraknya berdekatan. Sementara yang cukup jauh bisa memakan waktu mencapai 30 menit per paket.

Beban kerja mereka semakin bertambah sebab penerima kadang susah dihubungi, tidak di rumah, atau bisa juga alamatnya salah. Begitu menurut pengakuan Arif.

Selain itu, ia mengatakan bahwa sistem kerja kurir SPX memakai aturan shift dan ada target pengiriman. Dengan demikian, kendati diklaim sebagai mitra, cara kerja mereka sudah seperti pekerja formal atau karyawan tetap.

Tatkala pengiriman paket sedang tinggi-tingginya, terlebih lagi saat promo, maka setiap kurir harus mengirimkan 125 paket per hari. Akibatnya, mereka mau tak mau harus bekerja lebih dari 14 jam.

Dampak dari pemogokan para kurir SPX tersebut, menurut Arif, membuat barang pesanan para pelanggan jadi menumpuk di gudang Shopee. Pemogokan terpaksa dipilih agar manajemen Shopee bersedia memberikan upah yang layak.

Anehnya, meski telah banyak digembor-gemborkan oleh netizen di media sosial, pihak manajamen Shopee menyangkal adanya aksi protes kurir yang disebabkan oleh rendahnya pemberian upah.

Mereka menyebut, keterlambatan paket dipicu oleh kampanye bertajuk "4.4 Mega Shopping Day" yang memicu tingginya lalu lintas paket. Sehingga, menjadi wajar jika terjadi keterlambatan.

Pada Senin (12/4/21), Executive Director Shopee, Handhika Jahja, mengutarakan bahwa operasional SPX sampai detik ini masih tetap berjalan normal dan lancar.

Ia pun turut membantah kabar mengenai rendahnya upah yang dibayarkan kepada para kurirnya. Menurutnya, insentif bagi mitra pengemudi cukup kompetitif pada industri jasa logistik.

Lewat Handhika, Shopee mengklaim ada perlindungan asuransi untuk para kurir sehingga dapat menciptakan lingkungan kerja yang aman serta produktif.

Belajar dari Kasus Uber di Inggris

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun