Mohon tunggu...
David Abdullah
David Abdullah Mohon Tunggu... Lainnya - —

Best in Opinion Kompasiana Awards 2021 | Kata, data, fakta

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Artikel Utama

Dilema Pecandu WhatsApp, Tetap Setia atau Migrasi?

14 Januari 2021   19:52 Diperbarui: 15 Januari 2021   08:18 1338
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi (Shutterstock/Antonio Salaverry)

Aplikasi pesan berwarna hijau itu akan genap menginjak usia ke-12 tahun pada bulan depan. WhatsApp sudah banyak berjasa dalam aktivitas keseharian kita sejak didirikan pada 24 Februari 2009.

Dilema kemudian muncul sebab selama ini kita sudah terlalu nyaman bertumpu kepada WhatsApp sebagai aplikasi pesan andalan untuk tetap terhubung dengan anggota keluarga, teman, dan pekerjaan.

Bisa dipastikan dalam aplikasi WhatsApp kita setidaknya ada salah satu dari ketiga kategori itu yang terhubung lewat grup. Pada akun WhatsApp penulis sendiri saat ini terdapat sepuluh grup yang terdiri dari grup keluarga, teman, serta kantor.

Jika kita memutuskan untuk bermigrasi, maka kita terlebih dulu harus membuat sebuah ekosistem baru di aplikasi pesan alternatif lain. Langkah itu tentunya akan percuma andai kita migrasi, tetapi tidak disertai dengan adanya ekosistem baru.

Nyaris semua kontak kita lebih memilih memakai WhatsApp dibanding aplikasi lain. Lantas, dengan siapakah kita akan mengirim pesan?

Meski demikian, sembari tetap memakai WhatsApp, tidak ada salahnya kalau kita menginstal aplikasi pesan sejenis sebagai alternatif. Secara perlahan kita bisa mulai memindahkan grup-grup yang kita nilai penting ke aplikasi terbaru sehingga kita tidak perlu lagi merasa panik.

Sebagaimana media sosial lain, regulasi yang akan diterapkan WhatsApp masih terbilang wajar. Selama enkripsi "end-to-end" masih ada, seluruh percakapan kita cukup aman dan dapat diandalkan.

Bagi yang merasa khawatir oleh adanya regulasi baru WhatsApp, silakan migrasi ke aplikasi populer lain seperti Telegram atau Signal. Kedua aplikasi pesan instan tersebut juga dikenal sangat menjunjung tinggi privasi data para penggunanya.

Kalau ingin yang tampil beda atau ingin memakai produk karya generasi bangsa, kamu bisa menginstal Palapa. Ada yang sudah pernah coba?

Sekarang keputusan sepenuhnya ada di tangan kamu, apakah tetap setia kepada WhatsApp atau migrasi ke aplikasi baru?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun