Mohon tunggu...
David Abdullah
David Abdullah Mohon Tunggu... Lainnya - —

Best in Opinion Kompasiana Awards 2021 | Kata, data, fakta

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

"Friends With Benefits", Pacaran Segan Nikah Tak Mau

1 Agustus 2020   16:20 Diperbarui: 2 Agustus 2020   12:56 8120
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Friend With Benefit (FWB) | Getty Images/Anna Bizon EyeEm via Wellandgood.com

Media sosial semakin menunjang gaya hidup FWB di kalangan milenial. Kehadirannya dapat memperluas jangkuan dan mempertemukan jutaan orang dengan berbagai macam wujud, karakter dan latar belakang. Sebelum itu, pencarian partner FWB hanya dilakukan dalam lingkup pertamanan di dunia nyata (offline).

Screencapture popularitas FWB melalui Netray | dokpri
Screencapture popularitas FWB melalui Netray | dokpri
Menggunakan media analisis isu terkini Netray, saya melakukan pengukuruan terhadap popularitas FWB di jagad Twitter Indonesia dalam tempo 30 hari terakhir.

Data menunjukkan FWB adalah topik yang cukup populer dibahas, impression berada di angka 7.682 dan potential reach sebesar 1,4 juta, dengan total 866 cuitan. Sementara FWB-Fess menjadi akun penyumbang terbesar topik FWB.

Jika saja Netray mampu menghitung topik FWB yang diperbincangkan di kolom direct messages, angka itu akan jauh lebih besar lagi karena bagi sebagian orang topik FWB merupakan hal tabu untuk dibicarakan secara langsung di lini masa, kecuali mereka yang memakai akun alter.

Selain Twitter, aplikasi biro jodoh seperti Tinder dan media sosial anonim berbasis lokasi Whisper atau media serupa lainnya juga dinilai telah menaikkan popularitas FWB dan hookup culture di Indonesia.

FWB adalah suatu hubungan pertemanan layaknya orang pacaran, akan tetapi keduanya tidak memiliki komitmen serius dan tidak adanya status pacaran (no strings attached).

Hubungan pertemenan ini lebih didasarkan pada aktivitas seksual suka sama suka sebagai bentuk "benefit-nya".

Fenomena FWB sebenarnya bukan hal yang benar-benar baru dalam pergaulan muda-mudi Tanah Air. Kita lebih dahulu mengenal istilah teman tapi mesra (TTM) yang pernah dipopulerkan lewat sebuah lagu dengan judul yang sama oleh Duo Ratu pada 2005 lalu. Artinya, TTM yang serupa FWB itu sudah eksis jauh sebelum lagu itu dirilis.

FWB dan TTM adalah dua hal serupa, namun ada sedikit perbedaan dalam hal orientasi. Jika TTM berkaitan pada hubungan kemesraan yang "wajar", sementara FWB berkolerasi erat dengan aktivitas seks (sex oriented) yang lebih dominan daripada kebutuhan emosional ataupun afeksi.

Selain itu, dalam menjalin TTM akan membutuhkan waktu yang relatif lebih lama bagi kedua belah pihak untuk saling mengenal satu sama lain. Sedangkan FWB hanya memerlukan waktu yang singkat untuk menuju ke tahap yang lebih intim.

Hal itu dicerminkan dari sejumlah narasi dalam akun FWB-Fess yang menyertakan foto atau keterangan tertentu agar kedua belah pihak dapat melanjutkan komunikasi secara privat dengan syarat yang telah disepakati bersama sebelum menjalin FWB.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun