Mohon tunggu...
Kinyak Kinyik
Kinyak Kinyik Mohon Tunggu... Editor - berita Tajam, bernyali, Aktual dan terpercaya dari semua Lini dengan Penuh IIntegritas dan terbaru
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

capricorn

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Nasib Dunia Pendidikan di Daerah Semakin Dilematis

12 Agustus 2020   15:06 Diperbarui: 12 Agustus 2020   15:41 50
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Nadim M. ( Mendikbud ) / tangkapan layar youtube kemendikbud

Bratanewsedia _ 8/12/2020 _ Pati _Opini_ -ddf-  SD-SD  di daerah Makin dilematisNasib ...  Pendidikan di daerah Makin mengenakan dan DilematisBratanews_ 12/8/2020 _ Pati_  Wareganet di daerah menyayangnkan pernyataan yang terkean asal nbgomong yang disampaikan  OPelh nadim makarim Menteri pendidikan , Peroalannya  ternyata pelaksanaannya sangat Sulit dibawah , beberapa Warganet yang bersinggungan dengan Dunia Pendidikan mencermati hal tersebut demikian , beraneka macam komentarnya
"yo minta sama negara mas,kita ini bawahan tinggal melaksanakan amanah.

Wong orang tua murid sendiri itu ya lucu kok" ada yang bicara begini ", Dibantu biaya pendidikan lewat PIP ,emalah do dipakai beli lainnya,wayahe mbayar LKS do ribut,seharusnya sadar bahwa PIP itu bantuan pemerintah untuk penunjang berlangsungnya pendidikan ora dinggo blonjo kebutuhan omah utawa blanja ing moll.ditambah lagi ,Wayahe mbayar LKS bantere 1000 mboh ono mboh ora geger dewe ( Gundah sendiri ) "papar seorang Warganet lainnya .

lalu ada juga komentar Warganet  lain ,  Siti Mustabsyiroh    "Benar pak... kmrn suami sempet curhat klu ortu menuntut guru (sekolah) terkait pulsa/kuota untuk siswa...La klu dianggarkan trus guru honorer makan apa ya pak?,...Bagaimana dg nasib kluarga jg...La selama covid ini insentif jg tidak ada... untuk beli kuota guru jg bingung memutarkan duit dr mana... karena gaji (pemasukan) kurang pengeluaran bertambah" keunggkinan ia adalah istri seorang PNS . -

Warganet ( dokpri)
Warganet ( dokpri)
dfd-


Warganet lain yang adalah Maestro Ccuklampah ini selanjutnya menyatakannya di medsos "_ Guru Honorer areb honore sithik ape ora dibayar.,Buku siswa 20 %nya BOS duwit ko ngendi,..La 40% belanja covid dari BOS duwit ko ngendi,..Jumlah go iku apa BOS cukup,..Kok 100%orang tua murid beli kuita duwit BOS,..DIPIKIR ORA IKU BUAT PENDAPAT NGONO IKU. ( intinya mau dapat duit dari mana lagi /)
Sutomo mengungkapkan  kesulitan itu "Bagi guru sudah paham ajan kondisi uang BOS
tapi bagi orang awam dikira uang BOS itu gede,banyak dan berlebih."

Sutomo ini sampaikan  'Seorang guru di Panggungroyom Pati menyatakan "" Kalau SDku 1 bulan BOSNYA 5jt untuk  Honor wiyata 50%nya = 2.500.000 : 6 WB  untuk oprational 2.500.000
Itu tiap bulan minimal minus 1jt  ,Kok suruh beli kuota siswa 100%,..DUWITE SAPA ?( Uangnya Siapa)? dibagi bagikan .., Bagaimana cara membaginya ..Katanya Kesulitan. -

Peraturan pemerintah ( Dokrpi)
Peraturan pemerintah ( Dokrpi)
ddf-


Sutomo : Kepada Muhammad Fahraenzy "LKS itu kebijakan dari Sekolah sebagai acuan untuk tetap konsistennya mutu pendidikan siswa agar menjadi tolok ukur dg sekolah sekolah lainnya. Karena tanpa LKS ,kita tidak dapat mengetahui sejauh mana mutu pendidikan di sekolah kita dg sekolah lainnya ".

Muhammad Fahraenzy, Apakh kebijakan tersebut sdh ada aturanya dr dinas atau lembaga terkait.apakh ini bersifat wajib pak ?
"LK S, INI DARI KESEPAKATAN BERSAMA UPTD AGAR SISWA BISA MENGIKUTI PEMBELAJARAN YANG IMBANG DG SEKOLAH LAIN.  LKS TIDAK SEBERAPA HARGANYA BILA DIBANDING DG BUKU BUKU TEMATIK YANG HARUS DIPENUHJ DAN DIBELI SEKOLAH DENGAN UANG BOS ITU." Salah satu pernyataan nitizen.  ( BRATANEWSEDIA_ Yusuf Ananta )

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun