Mohon tunggu...
Izzuddin Muhammad
Izzuddin Muhammad Mohon Tunggu... Freelancer - hamba Allah

penulis pemula

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Tentang Kebiasaan

11 Juli 2022   20:50 Diperbarui: 11 Juli 2022   20:55 291
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hobi. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Rasanya semua orang pasti ingin memiliki kebiasaan baik dan menghilangkan kebiasaan buruk. Meski indikator apa yang dikategorikan sebagai kebiasaan baik dan buruk bisa saja berbeda bagi setiap orang. Ada orang yang berpendapat menghabiskan waktu dua jam untuk menonton YouTube merupakan kebiasaan yang baik. Pun juga ada yang berfikir sebaliknya. Tapi saya yakin kita semua sepakat bahwa kebiasaan baik adalah seperangkat rutinitas yang akan mengantarkan kita ke arah yang lebih positif.

Kita semua tahu tentang teori kebiasaan baik. Agama (Islam) pun mengajarkan bahwa orang yang beruntung adalah orang yang selalu lebih baik setiap harinya. Bahkan orang yang kebaikannya hari ini sama dengan kemarin dianggap sebagai orang yang merugi. Ratusan motivator pun mengatakan hal yang sama. Karena memang berteori itu gampang. 

Bahkan orang yang minim pengalaman dalam asmara bisa menjadi yang paling ahli berteori tentang cinta.

Saya menulis ini tidak dalam rangka kontra terhadap apa yang dilakukan oleh para motivator mainstream. Saya pernah berada pada fase di mana petuah-petuah dari para motivator itu bisa memberikan efek nyata dalam kehidupan saya. Tapi karena usia yang semakin menua dan mulai ditampar oleh realita kehidupan yang tak selalu menyenangkan, rasanya diksi-diksi manis ala motivator mainstream tersebut kebanyakan hambar dan tak bertaji.

Tentu ini bukan kelemahan apalagi kesalahan mereka. Ini murni karena perubahan yang saya rasakan sendiri. Atau mungkin juga karena saya sudah overdosis kalimat-kalimat motivasi sejak dulu. Akhirnya, sekarang, sedahsyat apapun untaian kalimat motivasi itu saya tidak bergeming sama sekali. Mungkin juga kepekaan saya mulai berkurang. Wallahu a'lam.

Atomic Habits; Bukan Sekedar Teori

Sampai entah bagaimana ceritanya beberapa bulan lalu saya check out sebuah buku best seller berjudul Atomic Habits yang ditulis oleh James Clear. Selang beberapa hari pasca buku tersebut tiba diantar oleh abang kurir J&T, Maudy Ayunda mengulas buku ini di channel YouTube nya. Di saat itu saya merasa punya kemiripan sesaat dengan pelantun perahu kertas itu.

Tapi lebih baik kita tidak memperpanjang pembahasan tentang Maudy Ayunda. Karena sekarang ia sudah menjadi istri orang. Orang Korea lagi! Jadi buat apa kita ngomongin istri orang, kan? Lebih baik kembali ke buku!

Satu hal yang saya rasakan ketika membaca buku ini adalah; buku ini bukan teori tentang motivasi. Atomic Habits ibarat buku panduan yang ditulis oleh James Clear bagi mereka yang ingin membentuk kebiasaan baik dan menghilangkan kebiasaan buruk. Apa yang harus kita lakukan? Kapan kita melakukannya? Kalau bosan di tengah berproses apa yang harus kita lakukan? Benar-benar buku panduan yang relate untuk semua orang lintas profesi.

Dari judulnya saja sebenarnya kita sudah bisa menebak tips dan metode seperti apa yang ditawarkan oleh James Clear. Atomic diartikan sebagai an extremely small amount of a thing; the single irreducible unit of a larger system (bagian teramat kecil sebuah benda; bagian tunggal yang tak terbagi lagi dari suatu sistem yang lebih besar). Adapun Habit dipahami sebagai a routine or practice performed regularly; an automtic response to a specific situation (rutinitas atau praktik yang dilakukan secara teratur; tanggapan otomatis terhadap situasi tertentu)

Perubahan kecil yang dilakukan secara konsisten akan memberikan hasil yang luar biasa. Dan untuk mengupayakan perubahan kecil itu ada banyak tips yang diberikan oleh James Clear dalam buku ini. Kalau mood lagi bagus mungkin saya akan bikin ulasan berseri di blog ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun