Mohon tunggu...
Izzuddin Muhammad
Izzuddin Muhammad Mohon Tunggu... Freelancer - hamba Allah

penulis pemula

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Erisca, Si Manis yang Menginspirasi

12 Maret 2017   17:55 Diperbarui: 12 Maret 2017   18:04 505
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Akhir-akhir ini pikiran dan perhatian saya sering dicuri oleh seorang gadis muda. Ia sedap dipandang manis dikenang. Senyumnya teramat meluluhkan. Pipinya tembem kayak bakpao. Bedanya bakpao bisa dibeli pakai rupiah, tapi pipinya ndak bisa dibeli, saya hanya bisa menatapnya sembari berkhayal kapan yabisa nyubit langsung?

Gadis itu masih 18 tahun. 25 Maret mendatang usianya sempurna 19 tahun. Beda dua tahun dengan saya. Jarak yang cukup ideal bagi kami untuk menjadi pasangan sah di depan penghulu nanti. Ulang tahunnya yang ke-19 di tahun ini pasti lebih spesial dari sebelumnya. Karena dua hari sebelum ulang tahunnya, 23 Maret 2017 sebuah film yang terinspirasi dari novel yang ia tulis akan naik layar di bioskop-bioskop tanah air.

Ayo... yang updatedaftar best sellerdi toko-toko buku pasti bisa nebak siapa gadis manis yang saya maksud? Yups, Erisca Febriani. Saya lebih senang memanggilnya Eris. Terasa lebih singkat dan kompatibel jika disandingkan dengan hal-hal yang baik. Eris si manis. Atau huruf “s” bisa diganti dengan huruf “z”. Eriz. Erizuddin. SubhanaAllah, tolong aminkan dong! Hehe :v. Kelak jika kami menikah saya akan buat perusahaan jasa yang bergerak di bidang traveling dan pariwisata, saya akan menamakan perusahaan itu “Erizu Tour and Travel”. Gimana? Keren kan? Haha. Nggak usah protes! karena berfantasi dengan bebas adalah hak seluruh jomblo.

Saya mengenal mengetahui Eris sewaktu huntingbuku di Togamas Kotabaru. Setiap bulan saya memang mewajibkan diri mengunjungi toko buku. Entah untuk membeli atau sekedar ndelok-ndelok(melihat-lihat). Togamas jadi tempat favorit lantaran koleksi bukunya selalu up to date.Buku apa saja yang paling baru bisa kita temukan di sini. Selain itu, diskon berkisar 10–25% untuk buku-buku tertentu sangat menggiurkan. Tentunya bagi mereka yang belum memasuki krisis moneter ala anak rantau. Saya pun ke toko buku paling kalau baru dapat kiriman dari Lombok.

Waktu itu saya sempat menyentuh buku perdana Eris, “Dear Nathan”. Sayang harganya masih muahal, 99 ribu rupiah. Saya urung membelinya, sampai akhirnya ketika mendapat rezeki (baca: kiriman) dan di waktu yang sama ada promo diskon 30% untuk seluruh buku saya pun langsung cusske Togamas dan membawa pulang 4 buku. Salah satunya Dear Nathan.

Buku Dear Nathan yang saya dapatkan adalah edisi cetakan ke-10. Cetakan pertama resmi diluncurkan bulan Maret 2016 lalu. So, Anda bisa bayangkan sekarang bagaimana laris dan boomingnya tulisan perdana si gadis manis ini! Saya sering minder dan merasa inferior melihat fenomena keberhasilan Eris. Di usia yang belum genap 19 tahun ia telah berkarya dan dengan karya tersebut ia bisa menghibur orang banyak. Sedangkan saya? Di usia 19 tahun (2 tahun lalu) apa yang saya hasilkan? Kau kalah, Izzud! Kalah telak sama Eris! Dan justru karena kalah saya jadi suka dan kagum padanya. Saya harus bisa menyamai levelnya. Bahkan bila perlu melebihi pencapaiannya (kemudian menikahinya). Hoho.. kok terkesan ambisius bin serius gini ya? Hehe.

Menurut hasil stalkingyang telah saya lakukan, Eris mulai menulis diawali dengan ketertarikannya membaca novel. Ketika ia ulang tahun, ia diberi hadiah novel. Ternyata novel mengandung zat nikotin bagi diri Eris. Menyebabkan ketergantungan dan ketagihan. Ia semakin suka membaca novel dan mulai berfantasi dengan cerita-cerita yang ia sukai. Gadis yang mengidolakan Muhammad Izzuddin Justin Bieber ini menuturkan bahwa ia senang membaca novel yang tokoh utamanya berkarakter bad boy. Maka tak heran tokoh Nathan dalam karya perdananya pun memiliki karakter bad boy.

Sembari rutin membaca novel ia mulai menulis ceritanya sendiri di Wattpad. Awalnya cerita tersebut di-settingpribadi. Hanya Eris yang bisa membacanya. Hingga akhirnya ia iseng mengubah ­settingnya menjadi publik alias bisa dibaca siapa saja. Semenjak itulah banyak yang membaca tulisannya. Namanya mulai dikenal para penghuni Wattpad hingga penerbit pun tertarik menerbitkan cerita karyanya.

Novelnya laris manis di pasaran! Meledak! Booming! Petjah! Intinya mendapat sambutan positif. Penerbit girang Eris pun senang. Apa lagi sebuah PH (Production House) siap membuat film yang terinspirasi dari novel bikinan Eris. Bagi saya semua pencapaian Eris berdampak positif. Anak-anak SMA dan–meminjam istilah Prof. Sangidu–kalangan remaja diperpanjang mendominasi angka penjualan novel Dear Nathan. Bukankah ini bukti bahwa Eris berhasil memantik minat baca remaja-remaja tersebut. Di tengah merunduknya literasi Indonesia tulisan-tulisan segar macam Dear Nathan sangat penting untuk merangsang minat baca barisan para calon pemimpin bangsa.

Bagi teman-teman yang nge-followInstagram @izzu_san bisa jadi bosan melihat storygram saya yang kerap diisi oleh wajah dan tulisan Eris. Kembali saya tegaskan bahwa berfantasi adalah hak seluruh jomblo! Terserah mau dibilang lebay, alay, atau norak, Laa Ubaali, i don’t care.Karena, jujur saja, setiap kali melihat Eris saya merasa tersemangati untuk berkarya sesegera mungkin. Eris saja bisa, masak Izzu nggak bisa? Harus bisa dong! Caranya? Nulis nulis dan nulis! Baca baca dan baca!!! Insya Allah banyak jalan menuju penerbit. Semangat!!!

Jogja, 10 Maret 2017

16:58 WIB

Muhammad Izzuddin

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun