Mohon tunggu...
Kinanti LarasArum
Kinanti LarasArum Mohon Tunggu... Lainnya - 2017

Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Dampak Penerapan Kebijakan Lockdown bagi Indonesia dan India

28 Desember 2020   18:35 Diperbarui: 28 Desember 2020   18:38 158
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pandemi Covid-19 yang telah berlangsung sejak awal tahun 2020 lalu sangat berimbas bukan hanya pada sektor kesehatan, tapi juga perekonomian global. Indonesia juga menjadi negara yang tidak terkecuali, namun kontraksinya tak seburuk negara lainnya. Indonesia berada di peringkat ketiga di bawah Tiongkok dan Korea Selatan. 

Kontraksi ekonomi yang sulit terhindarkan di tengah pandemi global membuat pertumbuhan ekonomi di Indonesia pada Kuartal II (K-2) tahun 2020 pun tersuruk --5,32%, setelah pada K-1 masih bertahan positif 2,97%. 

Pandemi itu berdampak kepada Indonesia dan membuat 3,5 juta pekerja terkena pemutusan hubungan kerja (PHK) atau dirumahkan. Selain itu, angka pengangguran naik menjadi 10,4 juta orang, dan angka kemiskinan meningkat menjadi 26,42 juta orang terutama di perkotaan. 

Berbeda dengan Indonesia, pertumbuhan ekonomi di negara India pada kuartal II mengalami kontraksi yang amat dalam. Ekonomi India terkontraksi hingga --29,3%, dibandingkan kuartal I di mana perekonomian tumbuh positif 4,4%. Hal ini berarti hampir sepertiga pertumbuhan tahun lalu India tergerus dengan adanya pandemi Covid-19. 

Tidak hanya itu, akibat pandemi covid pula sebanyak 21 juta lahan pekerjaan berkurang dan bahkan hilang antara April dan Agustus 2020 dan hampir 122 juta orang India yang terpaksa terkena PHK. 

Pekerjaan yang hilang antara lain pekerjaan lintas sektor dan pekerjaan dengan keterampilan khusus, termasuk jasa, manufaktur dan industri, serta pekerjaan kantoran. Perhotelan, penerbangan, media, hiburan, dan otomotif adalah beberapa sektor usaha yang paling banyak melakukan PHK. Sektor informal juga tak luput dari hantaman pandemi COVID-19. Ribuan pedagang skala kecil dan pedagang asongan terpaksa menutup usaha mereka. 

Perbedaan situasi ekonomi yang terjadi di Indonesia dan India diakibatkan karena perbedaan penerapan kebijakan lockdown yang dilakukan di dua negara tersebut. Indonesia menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang relatif lebih luwes dibandingkan India yang menerapkan kebijakan lockdown yang ketat. 

Dengan diterapkannya lockdown yang ketat diharapkan akan menghambat penyebaran penyakit, namun yang terjadi di India justru kebijakan ini memicu kekacauan di kalangan masyarakat. Penutupan wilayah akibat virus corona membuat industri-industri utama berhenti beroperasi dan membuat jutaan orang kehilangan pekerjaan. 

Dampak dari penyebaran virus corona di India juga membuat sejumlah orang di kota besar memilih untuk pulang ke daerah asalnya, namun pemerintah di India menutup akses transportasi. Itulah sebabnya banyak kekacauan selama pelaksanaan lockdown di India. Sementara Indonesia memilih menerapkan kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dibandingkan lockdown.

 Alasannya agar masyarakat masih bisa melakukan aktivitasnya. Dengan penerapan PSBB tersebut, perekonomian Indonesia masih tetap berjalan dan terselamatkan dari kontraksi yang sangat dalam. 

Referensi 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun