Mohon tunggu...
Kinan Lambong
Kinan Lambong Mohon Tunggu... -

Waspada Neo Kapitalisme dan Serangan Asimetris. KORUPTOR, dihukum MATI saja.

Selanjutnya

Tutup

Money

Waspada, Nilai Dollar AS Terhadap Rupiah Naik Liar Lagi

13 Juli 2018   15:31 Diperbarui: 13 Juli 2018   15:21 947
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dollar US tembus Rp.14.720,- (Dok Pribadi)

Baru saja kemarin penulis mencatat pada 11/07/2018 dan menyampaikan tulisan bahwa Dollar diatas Rp. 14.000,- tepatnya yaitu Rp. 14.425,-. Oleh admin Kompasian, angka judul tulisan (Rp.14,425,-) disembunyikan dan dikaburkan menjadi "Dollar mencapai Rp.14 ribu". Angka tersebut diposisi diatas sedikit Rp.14.000,- itu sudah sangat lama sehingga sepertinya tidak menarik untuk dibaca. Ternyata tim K alergi melihat angka tersebut karena mengganggu kepentingan mereka yang menyajikan angka mencemaskan banyak orang.

Hari ini 13/07/2018 kurs dollar AS terhadap rupiah meningkat kembali menjadi Rp. 14.720,-/1 US $. Artinya rupiah kembali melorot kempot terhadap US Dollar serta beberapa mata uang asing lainnya. Memang dibeberapa Bank serta money changer harga bervariasi akan tetapi dibeberapa tempat penukaran uang selalu dinyatakan persediaan habis dan tunggu agak sore.  

Posisi hutang Indonesia saat ini (Pemerintah dan Swasta) sudah mencapai Rp. 5.021,- Triliun (Rp.2.585,- T Pemerintah dan Rp.2.436,-T Swasta) . Artinya adalah sangat lemahnya kemampuan financial dalam negeri untuk bisa mandiri membiayai kebutuhan dana pemerintah dan swasta dalam negeri yang akhirnya mau tidak mau harus berhutang ke luar negeri. Hal ini bisa terjadi karena kemampuan ekspor dari dalam negeri yang sangat lemah serta juga daya saing produksi dalam negeri yang sangat lemah (devisit neraca perdagangan). Komoditi ekspor Indonesia tidak berubah sejak SBY yaitu ekspor komoditi hasil perkebunan yang monoton lemah nilai tambah.

Pasaran barang elektronika dan peralatan rumah tangga yang masih import, harganya melambung saat ini. Banyak toko dan penjualan barang elektronika serta toko peralatan komputer sepi pembeli. Demikian juga market on-line untuk barang barang import sangat sepi pembeli.

Bahkan barang barang kebutuhan konsumsi masyarakat sehari-hari dipasar dan pasar tradisional, pada naik harga karena dipicu dengan kenaikan BBM yang baru saja dilakukan oleh Pemerintah secara diam-diam.  Akibatnya adalah biaya hidup mayoritas masyarakat Indonesia semakin berat saja saat ini. Yang paling berdampak adalah pada masyarakat pedesaan yang jauh dari pulau Jawa dan Sumatra.

Pertanyaan kita semua saat ini yang sudah berulang ulang, mampukah pemerintah Indonesia yang sekarang (Rezim JKW) berkinerja dalam kerjanya, bisa berbuat solusi untuk meningkatkan harga diri rupiah sehingga bisa menguat kembali ? Selanjutnya mampukah Pemerintah untuk membuat program  untuk bisa meningkatkan kesejahteraan bagi seluruh Rayat Indonesia sebagaimana amanat didalam misi dan cita cita serta harapan semua UU yang didasari  oleh UUD 1945 ? (Kinan Lambong).

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun