Mohon tunggu...
Wahyu Barata
Wahyu Barata Mohon Tunggu... Penulis - Marketing Perbankan

Wahyu Barata.Lahir di Garut 21 Oktober 1973. Menulis puisi, cerita pendek,dan artikel. Tulisan-tulisannya pernah dimuat di Sari Kata, majalah Aksara , Media Bersama, Kompas, Harian On Line Kabar Indonesia, beberapa antologi bersama, dan lain-lain.Kini bekerja sebagai marketing perbankan tinggal di Bandung.

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Bahagia Itu Sederhana

24 Maret 2021   18:04 Diperbarui: 24 Maret 2021   18:25 127
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto Dokumentasi Pribadi

Setelah bekerja sangat keras dan menghadapi banyak tantangan juga rintangan selama masa pandemi corona, di samping kebutuhan hidup yang semakin melambung tinggi, seperti orang lain saya juga  sangat ingin memberi hadiah untuk membahagiakan diri sendiri dan keluarga.

Bagi saya kebahagiaan adalah suatu keadaan pikiran, sejatinya akan datang di kehidupan saya saat saya menyadari dengan jelas bahwa saya dapat  mengatasi kelemahan, mampu memecahkan berbagai masalah, mampu mengobati tubuh dan perasaan, sejahtera melampaui segala impian.

Seseorang mungkin merasa sangat bahagia saat menikah, mempunyai anak, saat lulus dari universitas, atau memenangkan hadiah dan kejuaraan, dia merasa mendapatkan pengalaman indah dan membuat bahagia. Namun selaksa pengalaman yang mengagumkan tidak membuatnya mendapat kebahagiaan abadi, sebab hanya bersifat sementara.

Kita bebas memilih kebahagiaan. Mungkin terdengar sangat sederhana. Karena dalam mencapai kebahagiaan kita akan melalui perjalanan berliku-liku sampai tidak menyadari kunci sederhana kebahagiaan. Hal-hal besar di kehidupan ini penuh dinamika dan kreatifitas yang bisa kita tempuh untuk mencapai kesejahteraan dan kebahagiaan.

Sementara di luar sana banyak orang tertekan,  sangat lama tidak bahagia. Sehingga kalau mereka tiba-tiba mengalami peristiwa menakjubkan, menggembirakan,  dan membahagiakan, mereka akan bersikap dengan pola pikir dan pola mental yang membuat mereka tidak betah dalam kebahagiaan.

Dengan terus-menerus menyimpan pikiran takut, kecewa, marah, benci, dan merasa gagal, kita akan menjadi sedih dan tidak bahagia.

Kita tidak dapat membeli kebahagiaan dengan semua uang di dunia. Ada jutawan yang sangat berbahagia, ada juga yang tidak bahagia. Ada pasangan suami istri yang bahagia, beberapa yang lainnya tidak. Ada beberapa lajang yang bahagia, beberapa yang lainnya tidak. Kebahagiaan ada dalam pikiran dan perasaan kita.

Saya selalu berusaha mengaitkan pikiran pada kedamaian, ketenangan, keamanan, bimbingan Ilahi, untuk kebahagiaan. Tidak ada hambatan bila Allah ridho menolong hamba-Nya. Hal-hal lahiriah tidak kausatif, bukan sebab tetapi akibat. Saya selalu mencoba pada prinsip kreatif, pikiran adalah sebab dari suatu sebab baru akan menghasilkan akibat baru. Saya sangat menginginkan kebahagiaan.

Orang yang paling berbahagia mungkin bisa mewujudkan apa yang termulia dan terbaik dalam dirinya. Mungkin yang paling baik tidak hanya orang yang paling bahagia, namun juga orang yang paling baik dalam seni menjalani hidup sukses. Allah Tuhan Zat Yang Maha Tinggi dan Maha Mulia, kepada-Nya kita berserah diri dengan kepasrahan yang sangat dalam.

Bahagia itu sederhana, saat bersama keluarga saya dapat mengunjungi objek wisata alam di akhir pekan.

Banyak alternatif wisata alam  yang tidak terlalu jauh dari rumah. Wisata alam yang menghadirkan nuansa alami yang dengan pesonanya tersendiri. Seperti mengunjungi wisata alam Kampung Batu, di Malakasari, Pameungpeuk, Bandung. yang memadukan pesona alam dan wahana kekinian.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun