Sementara kuberjalan di pematang, fajar redup menantang angin mengurung keheningan. Sejauh mata memandang, air sungai berlenggak-lenggok mengalir gemercik di sela-sela bebatuan. Rumpun-rumpun padi menari-nari di panorama hijau terhampar.Â
Sepanjang hari mereka bergerak menuangkan isyarat kerinduan ke lubuk hatiku, seolah memanggilku dan berkata, "Bung, meski jelaga tebal arus globalisasi bertahun-tahun menyelubungi naungan dunia kecilmu, kuatkan akar sahaja hidupmu di tanah nenek moyang saat kau kembali pulang!  Setelah tetes embun membasahi tunas keakraban kita yang perlahan mulai  bersenyawa. Tak perlu kauhitung yang tak mungkin terhitung dari kemurahan alam, anugrah Illahi."
Di ambang petang kuendapkan saujana sampai ke dasar palung hatiku...Penuh asa semoga esok dan di hari depan jiwa akan kembali Fitri.
Tawing Kidul, 4 Desember 2012.