Mohon tunggu...
Kiki Dwi Putri
Kiki Dwi Putri Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Program Studi Administrasi Bisnis STIAMAK Barunawati Surabaya

Nothing-

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup

Hidup di Kota Besar Sendirian

18 Oktober 2020   18:36 Diperbarui: 24 Oktober 2020   22:25 93
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hidup dikota besar sendirian memang tidak mudah, ada banyak sekali tantangan dan rintangan setiap harinya.

Surabaya, siapa yang tidak mengenal kota terbesar kedua di Indonesia setelah Jakarta. Kota ini terletak 800 km sebelah timur Jakarta, atau 435 km sebelah barat laut Denpasar, Bali.

Setahun lalu saya menginjakkan kaki dikota ini, entah apa yang membuat saya berani hidup dikota Surabaya sendiri.
Bekerja dan belajar di Surabaya membuat saya tau apa arti uang. "Tidak ada uang tidak tenteram" kata-kata itu yang saya pegang teguh hingga saat ini. Oleh sebab itu saya harus rajin bekerja supaya hidup tenteram dan banyak uang tapi sulit sekali.

Selama satu tahun hidup di Surabaya saya selalu dibuat bingung dengan keuangan. "Kenapa ada saja? Banyak sekali pengeluaran" gumam saya setiap harinya.
Kalau dibilang boros, jawabannya tentu tidak. Saya bisa menabung setiap bulannya.

Berikut saya berikan ulasan tentang biaya hidu saya selama di Surabaya;
Kos, yang terlintas pertama kali dipikiran saya. "Andai saya hidup bersama orang tua pasti tidak perlu repot-repot bayar kos" gumam saya setiap awal bulan. Uang Rp.700.000,00 keluar dari ATM saat awal bulan, untuk kota terbesar kedua di Indonesia kamar kos dengan harga segitu memang sudah biasa.

Setelah membayar uang kos, saya selalu menyisihkan uang untuk makan agar tidak tercampur dengan uang untuk keperluan lainnya. Untuk uang makan saya menjatah Rp.30.000 sehari, jadi kalau dibulatkan maka Rp.900.000 dalam sebulan

Setelah uang makan dan uang kos selesai, saya sisihkan lagi uang untuk ditabung

Part terakhir yang saya sukai yaitu belanja, tidak masalah menghabiskan uang untuk kesenangan. Yang penting tabungan sudah disisihkan

dokpri
dokpri
Skincare, Jajan, Jalan-jalan. Tiga hal itu tidak bisa dipisahkan dari hidup saya. Setiap bulannya saya selalu mengunjungi tempat-tempat wisata, walaupun sering diulang-ulang kesana lagi dan kesana terus. Tapi tidak apa-apa karena selalu ada cerita baru ditempat yang sama.
Untuk kebutuhan ini biasanya saya menghabiskan kurang lebih Rp.1.500.000 dan ini belum termasuk keperluan lainnya.

Jadi, kira-kira biaya hidup saya dikota Surabaya ini kurang lebih Rp. 3.500.000
Untuk manusia seusia saya nominal Rp.3.500.000 sangatlah besar, tapi mau bagaimana? Ini Surabaya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun