Mohon tunggu...
Kidung Misio Dei
Kidung Misio Dei Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Atma Jaya Yogyakarta

Nothing last forever, we can change the future!

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Cara Jitu agar Cepat Mahir dalam Menulis Digital!

28 September 2021   23:43 Diperbarui: 28 September 2021   23:44 71
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Pada artikel ini saya akan memberi kalian informasi mengenai bagaimana cara menulis pada sebuah web dengan benar serta menjelaskan beberapa pedoman serta prinsip dalam melakukan penulisan melalui web. Mari kita simak penjelasan berikut ini!

Di era yang serba digital ini masyarakat semakin dimudahkan dalam mencari sebuah informasi namun tidak semua informasi yang beredar di internet merupakan informasi yang benar, maka dari itu literasi informasi memiliki peran yang sangat krusial dalam hal ini.

  • Literasi Informasi 

Literasi informasi tidak hanya mengenai kemampuan dalam membaca dan menulis, melainkan  menuliskan kembali mengenai informasi yang telah didapatkan dengan menyesuaikan tujuan penulis. Aktivitas penggunaan kembali informasi atau (Repurposing) mengacu pada sebuah proses merevisi materi untuk satu tujuan dan pada sebuah audiens tertentu agar lebih cocok dalam sebuah situasi retorika yang baru (Blakesley & Hoogeven, 2012.).

Salah satu contoh dari repurposing adalah ketika kita menulis dengan cara tradisional, kemudian tulisan tersebut ditulis ulang namun menyesuaikan dengan keadaan saat ini dimana pada saat ini dalam sebuah penulisan dapat disertakan dengan video maupun gambar. 

Kemajuan teknologi pada saat ini membuat manusia beralih dari penulisan tradisional menuju ke penulisan digital karena dirasa semakin memudahkan manusia untuk menyebarkan informasi karena jangkauan dari penulisan digital sangatlah luas. 

Terdapat 11 situasi dimana web merupakan tempat yang tepat untuk melakukan penulisan digital. Berikut 11 situasu tersebut:

  1. Bibliography mengenai topik yang tertera dalam sebuah web akan dapat dibaca oleh banyak orang dimana hal tersebut memiliki pengaruh terhadap minat pembaca yang tertarik pada topik tersebut.
  2. Jika dalam melakukan penulisan digital kita membutuhkan sebuah masukan, kita dapat memutuskan untuk membuat sebuah blog dimana melalui sebuah blog memungkinkan orang untuk mengomentari penulisan kita.
  3. Menambah portofolio digital.
  4. Membangun sebuah reputasi dari keahlian khusus penulis.
  5. Menjual dan mengiklankan produk.
  6. Mengatasi halangan penulis dalam membuat jurnal ketika kekurangan anggaran.
  7. Menampilkan karya yang dimiliki penulis yang dapat disaksikan oleh audiens
  8. Penulis dapat meminta bantuan orang lain untuk menyediakan informasi terkini.
  9. Jika penulis memiliki e-book yang berisi berbagai konten multimedia, penulis dapat memberikan akses yang mudah kepada pembaca.
  10. Penulis dapat mendemonstrasikan proses yang kompleks pada pembaca.
  11. Penulisan yang dibuat merupakan sebuah konten yang mudah untuk diakses.

Selain itu kita juga perlu mengetahui perbandingan antara penulisan cetak dan penulisan media, yaitu:

  1. Penulisan cetak teks cenderung lebih panjang dan lebih sedikit jeda sedangkan penulisan digital lebih pendek dan memiliki banyak jeda.
  2. Dalam penulisan cetak tidak terdapat tautan sedangkan penulisan digital sering menggunakan tautan dalam kontennya.
  3. Dalam penulisan cetak tidak terlalu mementingkan desain sedangkan penulisan digital sebuah desain merupakan komponen yang utama.
  4. Penulisan cetak berbentuk linear dan sekuensial sedangkan penulisan digital berbentuk non linear dan non sekuensial.
  5. Konten yang ada dalam penulisan cetak tidak dapat diubah sedangkan dalam penulisan digital konten dapat diubah.

W3C (World Wide Web Consortium)

W3C merupakan sebuah organisasi internasional yang bergerak dalam penanganan permasalahan dalam World Wide Web. 

Terdapat arahan W3C dalam panduan menulis:

  1. Menggunakan judul dan deskripsi tautan yang jelas serta akurat.
  2. Menyebutkan topik kalimat di awal paragraf.
  3. Membatasi setiap paragraf menjadi satu gagasan utama
  4. Hindari penggunaan bahasa gaul atau arti khusus dari kata-kata yang sudah dikenal
  5. Mengandung kata-kata yang sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari
  6. Lebih banyak menggunakan kata aktif dibandingkan kata pasif
  7. Hindari struktur kata yang rumit.

Selain itu menurut Blaksley dan Hoogoveen (2012) terdapat beberapa prinsip aksesibilitas, yaitu:

  1. Memberikan sebuah alternatif yang setara bagi konten audio maupun visual.
  2. Jangan mengandalkan warna.
  3. Menggunakan markup dan style sheets kemudian lakukan dengan cara yang tepat.
  4. Memperjelas penggunaan bahasa yang alami.
  5. Membuat tabel yang dapat berubah dengan baik.
  6. Pastikan halaman menampilkan sebuah teknologi terbaru.
  7. Memastikan kontrol pada pengguna atas perubahan konten yang sensitif dengan waktu.
  8. Memastikan aksesibilitas antar pengguna.
  9. Desain berdasarkan kemandirian perangkat.
  10. Menggunakan teknologi terbaru yang sesuai dengan pedoman W3C.
  11. Menggunakan solusi sementara.
  12. Memberi informasi melalui sebuah konteks dan orientasi.
  13. Menyediakan fitur mekanisme navigasi yang jelas dan mudah untuk dipahami.
  14. Pastikan dokumen ditulis secara jelas dan sederhana.

Sekian artikel yang dapat saya bagikan kepada kalian, semoga dapat bermaanfaat, Terima kasih.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun