Mohon tunggu...
Khussanah Adri Utami
Khussanah Adri Utami Mohon Tunggu... Lainnya - Newbie

Mahasiswa Pendidikan 18'

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Problematika Media Pembelajaran Online Learning yang Digunakan Sekolah Akibat Covid-19

25 Oktober 2020   22:51 Diperbarui: 25 Oktober 2020   22:52 27
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Covid-19 menjadi bencana pandemic yang melanda hampir seluruh dunia saat ini, termasuk Indonesia ikut terdampak covid-19 yang sampai melumpuhkan hampir separuh kegiatan masyarakatnya, salah satunya di bidang pendidikan. Covid-19 melanda Indonesia pada bulan Maret terhitung sampai saat ini sudah 7 bulan Indonesia masih melawan covid-19, akibatnya banyak sekolah yang terpaksa secara mendadak menggunakan media belajar online yang tidak pernah di lakukan sebelumnya. 

Menurut Ibu Nailul, salah satu guru IPS di SMP Bahrul Ulum Bululawang, "kesulitan pembelajaran daring adalah medianya, tidak semua siswa orang tuanya memiliki ekonomi yang memadai, sehingga banyak diantara mereka yang terpaksa tidak mengikuti kegiatan pembelajaran". Sangat disayangkan sekali, karena tidak memadainya media pembelajaran yang dimiliki siswa sampai mereka harus mengorbankan waktu belajarnya.

Selain media pembelajaran pada siswa, guru pun mengalami keterbatasan seperti mencari media belajar yang cocok yang tidak menyulitkan siswanya, tidak memiliki cukup pemahaman mengenai pembelajaran online, seperti contohnya saat akan ingin membuat video pembelajaran siswa guru tidak memahami dengan baik cara membuat ataupun mengedit video tersebut sehingga pada akhirnya pembelajaran yang dilakukan pun terkesan monoton karena hanya di beri tugas-tugas saja.

Bantuan paket data dari pemerintah memang sudah gencar dilaksanakan, dan banyak sekolah yang sudah mendapatkan bantuan tersebut, akan tetapi persebarannya tidaklah meluas sa,api ke sekolah yang berada di pelosok, selain itu bantuan paket data yang diberikan juga tidak sesuai dengan media pembelajaran yang di gunakan setiap guru, yang akibatnya paket data tersebut tidak dapat digunakan.

Dari Statistik Potensi Desa Indonesia (BPS) mencatat bahwa ada 13.720 desa di Indonesia yang tidak terdapat sinyal internet ataupun sinyal telepon seluler, beberapa persen desa yang lain bahkan tidak memiliki koneksi 3G yang stabil. Kemedikbud RI menyatakan bahwa sebanyak 40.779 Sekolah Dasar dan Menengah tidak memiliki akses Internet dan 7.552 sekolah yang bahkan tidak mendapat aliran listrik. Data dari BPS menyebutkan masyarakata di Papua, Maluku, Sulawesi Barat, Kalimantan Utara dan masih banyak yang lainnya tidak bisa melakukan pembelajaran secara daring.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun