Melebihi Ekspektasi

Saat ini, masa-masa akhir semester menemani aktivitas saya. Ya tentu ada hal-hal yang sangat berkesan dan tidak terduga yang terjadi pada saat perkuliahan itu berlangsung. Salah satu mata kuliah yang memberikan kejutan setiap hari jum'at adalah mata kuliah kewarganegaraan. Pada saat minggu pertama, saya tidak terlalu mengikuti perkuliahan dengan baik, saya ingin memohon maaf kepada bapak dosen atas segala kesalahan yang pernah saya buat.

Pada saat minggu kedua beliau memberi kami kesempatan untuk menceritakan teman. Hal ini sangat membantu saya untuk mengenali teman saya lebih dekat karena kami juga beru kenal dan saya memilki sikap tertutup yang akhirnya terbuka dan beradaptasi dengan lingkungan baru. Minggu selanjutnya adalah menulis tentang ibu dengan menceritakan tentang motivasi dan semangat untuk para pembaca. Minggu selanjutnya adalah menceritakaan tentang ayah keduanya adalah malaikat bagi setiap manusia. Saya sangat berterima kasih kepada beliau karena beliau saya bisa menunjukkan kebanggaan saya memilki dua orang hebat sekaligus meminta maaf kepada keduanya. 

Adapun untuk dua Minggu selanjutnya adalah hal yang benar-benar melebihi ekspektasi saya yaitu mendatangi dua tempat ibadah non muslim dan melakukan wawancara dengan pemimpin agama tersebut. secara saya belum pernah bertemu dengan orang non muslim, tentu hal ini adalah hal yang sangat tak aku duga. Pada saat saya melakukan wawancara dengan teman-teman, saya benar-benar merasakan indahnya toleransi itu benar-benar ada.

Pada saat wawancara saya benar-benar belajar nerangkai kata dan perkataan karena takut akan menyinggung perasaan dan mencampuri urusan yang bersifat pribadi. Namun pada saat saya sampai ditempat tujuan, saya tidak berani berbicara dan menyerahkan kepada teman saya. Dan saya tetap mendengar dengan baik. Menurut saya, beliau ingin semua mahasiswa beliau itu tidak ketinggalan dengan peristiwa-peristiwa yang sedang hangat diperbincangkan oleh orang banyk di luar sana dan bagaimana mahasiswa menyikapi hal itu. Dan apa kontribusi mahasiswa dalam menyikapi hal tersebut.

Setelah itu, tugas selanjutnya untuk minggu depan adalah menceritakan tentang budaya masyarakat setempat dalam menya,but bulan Ramadhan. Dan pada saat itu satu minngu lagi memasuki bulan Ramadhan. Ini sangat pas dengan posisiku saat itu, karena aku sudah berada di desa tempat asalku yang adat dan tradisi masih sangat kental dan kuat. 

Selanjutnya adalah mendatangi kantor badan pengawas pemilihan umum (bawaslu) atau KPU (komisi pemilihan umum). Pada waktu itu adalah muncul isu-isu bahwa tiga periode dan kebanyakan mahasiswa melakukan demokrasi. Akhirnya saya meminta bantuan ayah untuk mencari kantor badan pengawas pemilihan umum (bawaslu). Saya baru tahu bahwa bawaslu itu memilki kantor, yang sebelumnya sepengetahuan saya badan pengawas pemilihan umum (bawaslu) itu ada pada saat pemilihan umum itu dilaksanakan.

Pada saat diperjalanan ayah sedikit bingung dengan lokasi kantor Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu). Pada saat kami telah sampai, pihak Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) mengatakan bahwa kantor tersebut belum memiliki tempat yang tetap melainkan akan berpindah pindah jika masa kontrakan telah habis. Untuk tugas kali ini saya tidak dapat menyelesaikannya hanya dengan waktu satu hari saja. Karena kami tidak diberi izin kalau tidak ada surat permohonan terlebih dahulu. Alasannya adalah supaya ada bukti kalau kami pernah berkunjung dan bisa dipertanggung jawabkan. Akhirnya saya diberikan surat dari kantor Badan pengawas Pemilihan Umum (BAWASLU) sebagaimana yang saya posting di akun Instagram pribadi saya di slide pertama. Beberapa hari setelah saya mendapat surat dan mengisis surat tersebut, saya akhirnya bisa melakukan wawancara dan saya mendapat banyak pelajaran dari hasil wawancaraa tersebut. 

Selanjutnya adalah mewawancarai orang yang minoritas untuk kami mahasiswa belajar tentang kehidupan dab prinsip hidup. Dengan tugas ini saya dapat mersakan betapa pentingnya hidup sederhana setelah melakukan wawancara dengan seorang ibu yang hebat. Saya sadar bahwa kepedulian kita terhaadap sesame manusia agak sedikit menurun. 

Tugas terakhir sebelum ujian akhir semester di semester ini adalah mendatangi guru ngaji dengan menceritakan pencapaian saat ini. Sayaa sangat bangga dengan para guru ngaji saya dan saya juga sangat berterima kasih karena beliau lah saya sudah bisa lancar membaca al-qur'an dan tidak merasa iri lagi kepadaa teman-teman yang lain. 

Semua tugas-tugas yang diberikan bapak dosen kepada saya dan teman-teman itu mengajarkan kepaadaa saya betapa pentingnya menjalin interaksi social di kalangan manapun. Baik itu di lingkungan keluarga, lingkungan antar beragaama, lingkungan pemerintahan, lingkungan masyarakat, dan khsusunya menyambung silaturahmi kepada orang-orang yang sangat berjasa dalam kehidupan dunia dan akhirat. Selama pelajaran satu semester di semester du aini, saya dan teman-teman diajarkan untuk mengerjakan sesuatu bukan untuk mendapat nilai, tapi bagaaimana apa yang kita lakukaan itu bermanfaat bagi orang lain. Selain itu saya juga mendapat pelajaran untuk menulis dengan jujur tanpa adanya karya orang lain, kita juga harus punya karya sendiri dan hasilnya pasti akan mengalir kepada kita. Tentu kita bangga dengan sesuatu yang kita laakukaan sendiri tanpa campur tangaan orang lain. 

Terima kasih kepada Bapak dosen, dengan tugas yang bapaak berikan kepada sayaa dan teman-teman dapat menambah pengalaman yang sangat bermanfaat serta wawasan yang kaami dapat semakin bertambah dan mengajarkan kepada kami pentingnya untuk peduli kepada sesama manusia serta terciptanya interaksi social yang tak akan mungkin terjalin jika tidak ada tugas dari bapak. Terakhir sayaa juga memohon maaf yang sebesar-besarnya atas keslahan yang pernah saya lakukan selama perkuliahan.