Mohon tunggu...
Khusbatul lilla
Khusbatul lilla Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Tetap semangat walaupun setiap hari banyak hal yang membuat semangatmu patah.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kelekatanku (Anak) dan Pengasuhku (Orang Tua)

22 September 2021   14:56 Diperbarui: 22 September 2021   15:01 121
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
komikmuda.wordpress.com

Siapa sih orang tua yang nggak merasa senang jika diberi anugerah oleh Allah berupa seorang buah hati, karena anak adalah anugerah terindah serta amanah yang diberikan Allah maka semaksimal mungkin kita harus menjaganya, menyayanginya dengan pola pengasuhan yang tepat, karena jika kita mengasuh dan mendidik mereka dengan baik, maka kelak jika ia sudah dewasa, ia akan menjadi anak yang berbakti kepada orang tua, berguna bagi bangsa dan agamanya. Itulah peran terbesar orang tua. Sebagai orang tua kita harus mengamati proses tumbuh kembang mereka dari mereka lahir hingga dia mulai bisa menstimulus respons yang diberikan kepada anak, kemudian hingga mereka mulai belajar untuk duduk, mulai merangkak berdiri bahkan bisa berlari, saat-saat tersebutlah kita sebagai orang tua merasa sangat senang.

Suatu hari ada anak kecil yang sedang bermain dengan temannya namun ia melihat ibunya naik motor, saat ibunya menyalakan motor Anak kecil tersebut langsung berlari menghampiri ibunya untuk mintak digendong supaya dia tidak ditinggal ibunya lagi. Anak tersebut telah menunjukkan kelekatan nya kepada ibunya.

Lalu apa itu kelekatan

Menurut Papalia Feldman (2014) mengatakan bahwa kelekatan adalah timbal balik ikatan emosional antara anak dan pengasuh, masing-masing dari mereka memiliki kontribusi pada kualitas hubungan mereka. Sedangkan menurut Santrock (2011) mengatakan bahwa kelekatan (attachment) adalah suatu ikatan emosional yang erat diantara dua orang.
 Mengapa bayi bisa merasa dekat dengan ibu atau pengasuh mereka, karena merekalah yang memberinya makan serta memberikannya kenyamanan fisik. Kenyamanan sangatlah penting untuk si bayi karena kenyamanan tersebutlah yang membuat si bayi percaya kepada ibu ataupun pengasuhnya.

Bowlby mengemukakan bahwa kelekatan tidak muncul secara tiba-tiba namun melalui beberapa fase diantaranya adalah :

  1. Fase 1 (dari lahir sampai usia 2 bulan). Secara insting bayi akan langsung menunjukkan kelekatan nya kepada sosok yang sama dengannya.
  2. Fase ke 2 (mulai usia 2 sampai 7 bulan). Kelekatan akan terpusat menjadi satu karakter yang biasanya  pengasuh adalah yang utama.
  3. Fase ke 3 (mulai usia 7 sampai 24 bulan). Kelekatan khusus bayi akan berkembang, sehingga bayi akan aktif dalam berkomunikasi dengan orang yang mengasuh mereka.
  4. Fase ke 4 (mulai usia 24 bulan sampai seterusnya). Anak-anak akan menjadi sadar tentang perasaan, tujuan dan rencana orang lain.Kelekatan yang aman pada tahun pertama akan memberikan suatu landasan yang penting bagi perkembangan psikologis anak selanjutnya (Ainsworth). Bayi yang memiliki kelekatan yang aman kemudian ia bergerak menjauh dari ibunya namun masih melacak keberadaan ibunya dengan lirikan. Sebaliknya, bayi yang memiliki kelekatan yang tidak aman kemudian ia bergerak menjauh dari ibunya, maka ia akan merasa takut kepada orang lain dan ia pun akan merasa kesal.

Lalu apa saja manfaat dari kelekatan pengasuh untuk anak

  1. Menumbuhkan rasa percaya diri, anak yang dari kecil mendapat perhatian dan kasih sayang dari orang tuanya  (asalkan tidak berlebihan) maka akan menumbuhkan keyakinan pada diri anak sehingga mereka merasa bahwa mereka sangat berharga bagi kedua orang tuanya. Dengan orang tua yang selalu ada untuk anak di saat mereka membutuhkannya maka anak akan merasa aman serta percaya diri.
  2. Membangun hubungan yang hangat, jika anak mendapatkan hubungan yang hangat serta nyaman dari kedua orang tuanya maupun keluarganya, maka mereka akan menjadikan hal tersebut sebagai contoh kelak saat ia membina hubungan dengan pasangannya. Namun sebaliknya jika anak mendapatkan hubungan keluarga yang buruk atau broken home maka hal tersebut akan menimbulkan trauma untuk mereka sehingga sulit bagi mereka jika suatu hari mereka membina keluarga dengan pasangannya.
  3. Mengasihi sesama dan peduli pada orang lain terutama orang disekitar kita. Anak yang dari kecil tumbuh dengan pola attachment yang aman maka anak tersebut memiliki kepekaan yang tinggi dan memiliki rasa peduli terhadap lingkungan sekitarnya.
  4. Disiplin. Pola secure attachment sangat membatu orang tua untuk memahami anak mereka. Hal tersebut dapat membatu memudahkan orang tua dalam memberi nasihat sehingga anak menjaga kesabarannya dan dapat mengerti orang tua. Anak juga dapat belajar dalam mengembangkan kesadaran diri dari sikap orang tua yang memperlakukan anak dengan cara menghargai mereka serta mematuhi peraturan dengan disiplin, karena dengan menghukum anak dengan cara menyakiti mereka akan menyakiti harga diri anak serta kesadaran diri seorang anak tidak akan pernah terdorong.
  5. Menumbuhkan intelektual serta psikologis yang baik. Kelekatan yang aman yang diberikan oleh orang tua kepada anak mampu memberikan kontribusi yang positif pada pertumbuhan fisik, intelektual, kognitif serta perkembangan psikologis setiap individu.

Lalu apa itu pengasuhan

Menurut  Baumrid (1970) berpendapat bahwa orang tua seharusnya tidak menghukum atau bersikap dingin kepada anak-anak. Nah hal inilah yang sering kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari, jika anak melakukan kesalahan kecil maka ia akan dibentak dan dipukul bukan hal ini yang membuat anak menjadi trauma. Orang tua seharusnya mengembangkan aturan serta bersikap hangat kepada anak mereka.  Baumrid (1970) mendeskripsikan empat tipe gaya pengasuhan yaitu :

*Pengasuhan ototarian, pengasuhan ini adalah pengasuhan yang  sifatnya membatasi dan menghukum anak jika mereka melakukan sebuah kesalahan, orang tua juga akan mendesak anak mereka untuk mematuhi orang tua dan menghormati usaha serta jerih payahnya. Para orang tua juga tidak membiarkan anak mereka kesempatan bermusyawarah, orang tua otoritatif juga kadang memberlakukan aturan yang kaku kepada anak tanpa memberikan penjelasan.

*Pengasuhan otoritatif, yaitu pengasuhan yang mendorong anak untuk mandiri namun tetap memberikan batasan dan pengawasan tindakan anak. Pengasuhan yang melalaikan, yaitu gaya pengasuhan orang tua tidak terlibat dalam kehidupan anak, sehingga anak menjadi tidak kompeten didalam kehidupan sosialnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun