Kerja keras dan menemukan produk bagus yang laris, itulah resep yang dilakoni oleh Budi Santoso. Tampak sederhana, tapi itulah jalur langkah yang telah ia jalani dalam menganyam hidup yang boleh dikategorikan sukses dalam arti luas.
Lelaki yang telah menapaki usia lewat dari paruh baya ini tidak memiliki formulasi canggih yang lain. Ia bukanlah ahli ekonomi yang terpandang, bukan pula pakar promosi atau pemasaran yang berpengalaman. Namun ia memiliki tekad sederhana yang ampuh, yaitu bagaimana bertahan hidup dan melangkah kian ringan dalam menundukkan gunung nafkah.
Baginya, itulah ramuan sakti persilangan antara tekad diri sebagai faktor internal dan kejatuhan keberuntungan (hoki) sebagai faktor eksternal yang mengena saat ia mengelola produk berkualitas yang mampu tampil dalam performa positif di mata konsumen sehingga menuai hasil laris-manis.
Kisah Ini Bermula
Saya menjumpainya siang tadi selepas pukul dua, lalu kami berkenalan hangat sebelum berbincang panjang. Di hadapan saya berdiri seorang pria dengan kaos oblong putih berdesain minyak pelumas produksi Federal Oil. Ia menyilakan saya duduk di kursi yang terserak di teras toko-bengkel yang cukup luas. Kursi-kursi plastik yang mulai kehilangan warna putihnya itu adalah tempat bagi siapa pun untuk duduk sambil menantikan motornya selesai diperbaiki.
Secara terbuka bapak yang menolak difoto sendirian ini menuturkan bahwa semula ia berdomisili di Banyumas dan berdagang besi. Hingga suatu ketika, ia bertindak berani dengan mengubah haluan hidupnya. Sekeluarga mereka pindah ke Yogyakarta dan ia memulai usaha baru dari nol dengan membuka toko onderdil dan bengkel motor yang ditekuninya bersama sang istri.
Kisah Federal Oil
Dengan penasaran saya lalu mengulik lebih jauh tentang pengalaman 15 tahun menjadi penjual berbagai macam tipe minyak pelumas. Ia pun dengan mantap menjawab bahwa Federal Oil adalah minyak pelumas yang paling laku di tempatnya. Bahkan ia memiliki keyakinan, Federal Oil pasti memperoleh market share yang luas di bengkel-bengkel umum.