Mohon tunggu...
Ang Tek Khun
Ang Tek Khun Mohon Tunggu... Freelancer - Content Strategist

Sedang memburu senja dan menikmati bahagia di sini dan di IG @angtekkhun1

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Tafsir Ringan Cenderung Jenaka tentang KOMiK di Fase Pubertas

23 Agustus 2022   00:03 Diperbarui: 23 Agustus 2022   01:56 291
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
HUT ke-8 KOMiK Kompasiana (Ilustrasi: pixabaycom)

Komunitas datang dan pergi, dibentuk dengan gairah tinggi lalu panas-dingin sebelum kemudian melempem. KOMiK bukan saja bertahan, melainkan kian bergairah. Bagai remaja yang sedang memasuki fase akil baliq.

PADA mulanya, ada baiknya saya menjelaskan makna kata "pubertas". Sebelum dipotong dan diviralkan dengan tafsir bias, yang bisa mengakibatkan saya di-cancel seperti artis-artis lainnya (^^).

Enggak usah repot mencari arti kata "pubertas" di jurnal-jurnal psikologi terkemuka. Cukuplah bermodalkan Aplikasi KBBI di henpon. Ketika saya mengetikkan kata "pubertas", muncullah dua entri, yaitu Pubertas dan Pubertas Dini. Mari kita cari tahu apa isi penjelasan keduanya.

Entri pu.ber.tas tidak memberi tahu kita banyak hal. Hanya tertulis di sana, "masa akil baliq; masa remaja". Entri pubertas dini lebih banyak penjelasannya. Saya kutipkan di sini,

... ditandai dengan munculnya perubahan bentuk dan ukuran tubuh, perkembangan tulang dan otot, serta perkembangan kemampuan dan alat reproduksi, pada anak perempuan terjadi sebelum usia 8 tahun dan pada anak laki-laki sebelum usia 9 tahun.

Jika saya yang diminta untuk menjelaskannya, maka secara sederhana pubertas adalah fase lanjutan setelah fase anak-anak. Seseorang yang berada dalam fase ini sedang berproses dalam segala aspek untuk menjadi orang dewasa seutuhnya. Fase ini dipenuhi energi luar biasa untuk mencapai banyak hal.

Itulah gambaran komunitas KOMiK yang saya rekonstruksi di benak berdasarkan (1) panorama di dalam grup WA KOMiK dan (2) berdasar gambaran luas dinamika komunitas-komunitas di bawah payung besar Kompasiana pada bulan-bulan belakangan ini.

Saya tentang KOMiK

Ketika musim berkomunitas di Kompasiana sedang meluap, gerombolan penongkrong gedung bioskop turut bergairah. Mereka bersepakat untuk berserikat. Maka, hadirlah nama panjang kebule-bulean, "Kompasianers Only Movie enthus(i)ast Klub".

Patut diduga, sejumlah kata di atas sengaja dikumpulkan dengan sengit. Entah menghabiskan waktu berapa lama dan kegototan level berapa. Demi untuk mencapai prospek Intellectual Property (IP) atau jenama yang menggunakan satu kata sebagai akronim: KOMiK.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun