Mohon tunggu...
Kholil Rokhman
Kholil Rokhman Mohon Tunggu... Freelancer - IG di kholil.kutipan

Manata hati merawat diri

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Acara Makanan di TV: Dulu Jualan Resep, Kini...

22 Februari 2020   15:09 Diperbarui: 22 Februari 2020   15:07 205
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber foto: kompas.com

Acara berbau makanan di televisi sudah ada sejak zaman dahulu. Seiring berubahnya zaman, sepertinya memang cara mengemas acaranya benar-benar berbeda. Tapi, tentu saja ini adalah kesimpulan saya yang bisa jadi berbeda dengan Anda semuanya.

Zaman dahulu di dekade 90-an, acara makan identik dengan resep. Seringkali ketika ada acara makanan disertai resepnya. Resep itu akan diungkapkan pembawa acara dan bahkan tertulis di layar televisi. Dari pengalaman saya, dan ngobrol dengan ibu-ibu, resep itulah yang dicari para pemirsa kaum hawa. Dari resep itu kemudian coba dibuat sendiri di rumah.

Ada transformasi pengetahuan dalam acara makan-makan itu. Orang yang tak pandai memasak bisa belajar memasak, membuat makanan, ala orang-orang yang ternama di dunia kuliner. Maka, biasanya di masa itu,  acara makanan itu sangat ditunggu. Lebih pas lagi karena acara itu biasanya muncul di hari Sabtu atau Minggu, waktu yang cukup luang bagi banyak orang. Sebab, di hari itu biasanya tak sepadat hari-hari lain.

Di zaman itu, sekali lagi, resep lah yang dijual. Resep jadi andalan utama jualan bagi acara makan di TV. Tapi, itu sepertinya fenomena zaman dahulu. Di zaman saat ini, mungkin masih ada acara yang menjual resep, tapi saya tak tahu tiap hari apa ditayangkannya. Atau malah sudah tidak ada?.

Saat ini, yang lebih sering saya ketahui  adalah acara makanan di TV yang benar-benar mengeksploitasi 'kenikmatan'. Yang disorot adalah bagaimana mulut dan makanan beradu. Bagaimana saat mulut membuka dengan makanan yang nikmat disorot kamera sedemikian rupa sehingga membuat pemirsa ngiler inAda transformasi pengetahuan dalam acara makan-makan itu. gin mencicipinya.

Adegan mulut dan makanan itu cukup sering muncul dalam acara makanan TV zaman ini. Jarang sekali, dalam acara itu saya melihat adanya resep yang diungkap. Mungkin kalau resepnya diungkap, penjual makanannya bisa kehilangan pasar... mungkin seperti itu. Mungkin juga karena fenomena instan saat ini sudah benar-benar menjalar. Ngapain repot-repot membuat makanan kalau beli saja bisa dilakukan? Mungkin seperti itu, alasannya.

Kalau dahulu orang makan, saat mengunyah cenderung ditutupi karena kalau makan terlalu vulgar tidak sopan, kini sudah berbeda. Kini, makan kalau perlu diperlihatkan kenikmatannya agar bisa menarik para pemirsa.

Sekali lagi zaman sudah berubah. Saat ini, apa yang disukai, maka itulah yang dijual. Saat yang disukai adalah ke-instanan dan kenikmatan tiada tara, maka hal itulah yang coba dihadirkan dan dijual. Imbasnya, acara makanan seperti itu pun bisa bertahan cukup lama di TV. Kalau bertahan cukup lama, berarti memang banyak yang suka.

Apakah ada yang salah dengan fenomena acara makan saat ini? Saya tak mau memberikan penghakiman. Yang pasti, zaman telah berubah dengan segala indikatornya. Kini dalam banyak hal, yang penting laku, disenangi, dan cepat dihadirkan. (*)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun