Mohon tunggu...
Khoiru Roja Insani
Khoiru Roja Insani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Berusaha produktif dalam keterbatasan

Pemuda asal Yogyakarta yang gemar ke sana-ke mari. Ajak saja pergi, pasti langsung tancap gas! Senang berdiskusi mengenai berbagai hal, senang bepergian, dan senang mengabadikan momen melalui kamera untuk diunggah di akun instagram. Ajak saja nongkrong atau bermain, pasti bisa mengenal lebih dekat lagi!

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Isra dan Mikraj serta Refleksi Dalam Diri

11 Maret 2021   18:25 Diperbarui: 11 Maret 2021   18:38 509
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Masjidil Aqsa di Malam Hari (sumber:pinterest.com/islamkingdom)

Hari ini, 11 Maret 2021, diperingati sebagai Isra dan Mikraj, atau perjalanan Nabi Muhammad saw. dari Makah menuju Masjidil Aqsa, Palestina, dan kemudian naik ke langit ketujuh bertemu Allah Swt. dan mendapatkan perintah salat.

Peristiwa Isra dan Mikraj yang dialam Nabi Muhammad saw. diceritakan di Surat Al-Isra ayat satu. Isra yang memiliki arti perjalanan malam adalah peristiwa Nabi Muhammad saw. berangkat dari Makah menuju Baitul Maqdis/Masjidil Aqsa di Yerusalem/Palestina. Jarak Makah menuju Yerusalem kurang lebih 1.239 kilometer dan pada saat itu, sekitar 621 Masehi, transportasi yang ada hanya kuda atau unta dan memerlukan waktu sekitar satu bulan, tetapi Nabi Muhammad saw. dapat mencapaainya hanya dalam satu malam. Sementara itu, Mikraj yang berarti kenaikan adalah peristiwa saat Nabi Muhammad saw. dari Baitul Maqdis/Masjidil Aqsa menuju Sidiratul Muntaha, melewati langit ketujuh.

Saat Nabi Muhammad saw. tiba di Sidaratul Muntaha, Nabi menerima perintah salat dari Allah untuk umatnya. Pada mulanya, Allah memerintahkan untuk salat 50 kali dalam satu hari satu malam, tetapi tiap kali Nabi Muhammad saw. menerima dan turun, Nabi Musa mengingatkan Beliau bahwa jumlah tersebut terlalu banyak. Kemudian, Nabi meminta keringanan, dan diberi keringanan oleh Allah lima kali, menjadi 45 kali. Hal itu terus-menerus berulang, hingga akhirnya tersisa lima kali dalam satu hari satu malam.

Peristiwa Isra dan Mikraj merupakan peristiwa penghiburan yang diberikan Allah Swt. pada Nabi Muhammad saw. Pada saat itu, Nabi Muhammad saw. ditinggal oleh dua orang yang paling Beliau sayangi, yaitu pamannya, Abu Thalib, dan istrinya, Khadijah.

Isra dan Mikraj adalah perwujudan atau bukti kekuasaan Allah Swt. mampu melampaui segalanya tanpa batas ruang dan waktu, bahkan terkesan tidak masuk akal. Di sinilah peran iman dalam mempercayai hal-hal gaib seperti Isra dan Mikraj.

Abu Bakar merupakan orang pertama yang meyakini peristiwa yang disampaikan oleh Nabi Muhammad saw di tengah-tengah Kaum Kafir Quraisy yang mengolok-olok dan menganggap Nabi gila. Dari keyakinan Abu Bakar terhadap Nabi inilah, Abu Bakar mendapatkan gelar ash-Shiddiiq, yang artinya saksi kebenaran atau orang yang meyakini kebenaran.

Isra dan Mikraj menjadi ujian keimanan bagi umat Islam dalam meyakini agama dan jalan hidup dalam ber-Islam secara menyeluruh. Percaya atau tidaknya terhadap peristiwa Isra dan Mikraj tidak akan berpengaruh pada Allah dan ajaran-Nya. Akan tetapi, mempercayai Isra dan Mikraj menjadi salah satu langkah konkret dalam mengaplikasikan keimanan kita pada Allah Swt.

Isra dan Mikraj merupakan peristiwa yang sangat penting bagi umat Islam. Sebab, di dalamnya terdapat kandungan perintah salat yang diperintahkan oleh Allah Swt. langsung pada Nabi Muhammad saw. di Sidratul Muntaha.

Salat pada hakekatnnya adalah kebutuhan mutlak untuk mewujudkan manusia secara utuh, kebutuhan yang tidak hanya meliputi akal pikiran, tetapi mencakup jiwa manusia. Salat menjadi pintu gerbang yang menghubungkan manusiia dengan Tuhannya, Allah Swt.

Menegakkan salat merupakan bagian dari menerapkan sistem peraturan hidup. Manusia pada hakekatnya harus mengabdi pada Yang Menciptakan, Allah Swt. Dalam artian ini, Allah menuntut hambanya yang disampaikan Nabi Muhammad saw. pada umatnya untuk melaksanakan salat lima kali dalam satu hari satu malam.

Memahami perintah mengeakkan salat merupakan sebuah keharusan yang harus dipahami oleh setiap muslim. Pemahaman ini harus ada di dalam benak hati tiap muslim karena merupakan bagian keimanan dan wujud pengabdian hamba pada Tuhannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun