Mohon tunggu...
khoirunnisa
khoirunnisa Mohon Tunggu... Mahasiswa - Semangat

Lanjang

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pencegahan dan Penanggulangan Stunting Berbasis Keluarga di Masa Pandemi Covid-19

27 Januari 2022   22:09 Diperbarui: 27 Januari 2022   22:24 210
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Stunting yaitu suatu kondisi kekurangan gizi kronis oleh karenadefisiensi zat gizi mikro dan makro. Pada kasus stunting tinggi badan balita lebih pendek dari usianya [1]. Resiko stunting dapat terjadi dari saat ibu mulai hamil sampai anak usia 2 tahun atau 1000 Harri Pertama Kehidupan (HPK), oleh karena itu periode ini disebut sebagai periode emas dimana pertumbuhan dan perkembangan janin sangat dipengaruhi oleh kondisi ibu.

Kegiatan Praktek Belajar lapangan (PBL) merupakan proses belajar yang berkesinambungan dari tahap identifikasi masalah melalui pendekatan Problem Base Learning hingga intervensi masalah. Kemampuan profesional kesehatan masyarakat merupakan kemampuan spesifik yang harus dimiliki oleh profesional di bidang kesehatan masyarakat.

Pelaksanaan PBL di Prodi Kesehatan Masyarakat Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Pekalongan dilaksanakan dalam masa pandemi maka terselenggara di masing-masing wilayah tempat tinggal para mahasiswa peserta PBL. PBL ini terdiri dari 2 tahapan mengikuti siklus perencanaan sampai evaluasi yaitu PBL I dan PBL II.

PBL 2 ini merupakan lanjutkan dari program PBL 1 yang mengangkat  tema "Pencegahan dan Penanggulangan Stunting pada Masa Pandemi Covid-19 berbasis Keluarga". 

Sekaligus merupakan kegiatan intervensi dari hasil diagnosa komunitas yang telah dilakukan di PBL 1 beberapa waktu yang lalu. Mahasiswa berperan sebagai motivator serta penggerak masyarakat guna menuju perubahan ke arah yang lebih baik, dalam meningkatkan derajat kesehatannya.

Dalam pelaksanaan PBL 2 di era pandemi Covid-19 memiliki perubahan metode pelaksanan dalam melakukan kegiatan intervensi disesuaikan dengan himbauan pemerintah yakni dengan Physical Distancing yaitu mengurangi kontak fisik antara orang yang satu dengan orang yang lain dan selalu menerapkan Perilaku Hidup Bersih Sehat. Konsep PBL 2-DR di era pandemi dilakukan dengan sistem penugasan individu tersetruktur dengan tanpa meninggalkan luaran/output yang diperoleh dalam kegiatan PBL 2.

Stunting adalah masalah gizi kronis yang disebabkan oleh kurangnya asupan gizi dalam waktu yang cukup lama, sehingga mangakibatkan gangguan pertumbuhan pada anak yakni tinggi badan anak lebih rendah atau lebih pendek  (kerdil) dari standar usianya. 

Stunting terjadi malai dari dalam kandungan dan baru terlihat saat anak berusia 2 tahun. Penyebab utama stunting adalah kurangnya gizi kronis sejak bayi dalam kandungan hingga periode awal kehidupan anak (1000 hari pertama kehidupan). Faktor yang mempengaruhi kekurngan gizi kronis adalah factor gizi buruk yang dialami ibu hamil dan anak balita.
 
Stunting masih menjadi masalah gizi utama Yang masih terjadi di Indonesia. Stunting sangat berdampak pada kehidupan social ekonomi masyarakat karena sangat berhubungan dengan pertumbuhan dan perkembangan anak. Proporsi anak pendek pada penduduk miskin sebanyak 40% sedangkan penduduk kaya sebanyak 33%. 

Pada tahun2018, prevelensi stunting di Indonesia masih tinggi yaitu sebesar 30,8% pada tahun 2019 angka stunting turun, yaitu menjadi 27,67%. Target pada tahun 2024 kasus stunting menuun hingga berada di 14%.
 
Salah satu focus pemerintah saat ini adalah pencegahan stunting. Upaya ini bertujuan agar anak-anak Indonesia dapat tumbuh dan berkembang secara optimal dan maksimal, dengan disertai kemmapuan emosional, social, serta mampu berinovasi dan berkompetisi di tingkat global. 

Sampai saat ini pencegahan stunting yang dilakukan adalah pemberian makan tambahan (PMT) pada balita dan ibu hamil, pemberian tablet tambah darah (TTD) pada remaja putri dan ibu hamil, peningkatan cakupan imunisasi dasar lengkap pada bayi dan balita, serta pemeberian vitamin A pada bayi atau balita.
 
Dalam Praktik Belajar Lapangan 2 ini akan dilakukan intervensi program sesuai dengan kondisi di desa masing-masing. Setiap mahasiswa memjalankan 5 program intervensi untuk mencegah stunting di masa pandemic covid-19 berbasis keluarga. 

Karena itu, diharapkan dengan adanya program intervensi yang dijalankan mampu memberikan edukasi serta upaya pencegahan untuk mencegah terjadinya stunting di Desa Jetak Kidul, Kecamatan
Wonopringgo Kabupaten
Pekalongan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun