Mohon tunggu...
Khoirul Taqwim
Khoirul Taqwim Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Pascasarjana UIN Raden Mas Said Surakarta

Peneliti Tentang Kemasyarakatan

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Mengatasi Hantu Resesi Ekonomi di Tahun 2023

21 Oktober 2022   16:14 Diperbarui: 21 Oktober 2022   16:59 483
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Resesi ekonomi telah meluluhklantakkan di berbagai belahan dunia. Bahkan bangsa Eropa yang terkenal mempunyai pondasi kokoh ekonomi juga mengalami kehancuran ekonomi, seperti negara Perancis yang baru saja mengalami krisis bahan bakar, hingga mengakibatkan kehancuran ekonomi yang sangat memperihantinkan.

Negara Eropa yang di kenal kokoh mengahadapi berbagai resesi ekonomi ternyata tak mampu menghadapi badai resesi ekonomi yang semakin mencekam selaksa hantu yang membayangi krisis ekonomi kedepan, khususnya ekonomi di tahun 2023.

Harapan dari berbagai bangsa dunia resesi ekonomi yang melanda di berbagai negara, baik bangsa Eropa maupun bangsa Asia dapat teratasi dengan baik, tetapi perang negara Ukraina dengan negara Rusia menambah daftar panjang resesi ekonomi. Bahkan ekonomi di prediksi akan lebih parah di tahun 2023, jika tidak ada komitmen yang lebih baik dalam menghadapi resesi ekonomi yang sangat memperihatinkan.

Maka butuh analisa yang cerdas supaya bangsa di Asia Tenggara tidak diterpa resesi ekonomi yang semakin nyata. Bahkan bisa lebih parah lagi di tahun 2023, jika perang negara Rusia melawan negara Ukraina tidak segera teratasi.

Bangsa Perancis yang terkenal kokoh ekonomi sejak dahulu kala, ternyata mendapatkan dampak dari resesi ekonomi yang luar biasa. Sehingga demo diberbagai penjuru negara Perancis tak dapat dihindarkan, begitu juga negara di Asia Selatan, seperti negara Sri Langka yang ambruk terlebih dahulu menghadapi resesi ekonomi yang luar biasa.

Bayang-bayang resesi ekonomi di tahun 2023 masih sangat berbahaya, apabila tidak disikapi dengan cermat dan cerdas. Maka perlu adanya keseimbangan dan kedaulatan ekonomi antara penghasilan, sandang, pangan, papan, Kesehatan, pendidikan dan akses informasi.

Kenaikan barang kebutuhan primer mengakibatkan krisis ekonomi yang semakin curam. Maka dibutuhkan kenaikan penghasilan masyarakat, supaya daya beli masyarakat dapat terjadi sebuah keseimbangan.

Sandang merupakan kebutuhan pokok bagi kehidupan masyarakat, jangan sampai masyarakat kekurangan sandang, supaya masyarakat dapat memakai sandang dengan layak, karena apabila sandang tidak terpenuhi berarti keadaan masyarakat dalam kubangan resesi ekonomi yang sangat mengkhawatirkan.

Ketahanan pangan merupakan catatan utama di masa resesi ekonomi yang begitu nyata, sehingga jangan sampai masyarakat masuk dalam kubangan kekurangan pangan, apabila masyarakat mengalami kekurangan pangan sama dengan masuk kejurang resesi ekonomi yang menyakitkan. 

Sehingga tak dapat dihindarkan gizi buruk dan kelaparan masyarakat secara luas. Bahkan yang lebih menyedihkan dapat menimbulkan kematian jika ketahanan pangan tidak diperhatikan secara serius.

Kedaulatan papan merupakan hal yang urgen. Sehingga jangan sampai masyarakat tak mempunyai papan yang layak atau bahkan papan tidur dikolong jembatan, jika ini terjadi sama dengan membentuk kampung kumuh yang dapat mengakibatkan kesehatan terganggu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun