Hikmah Surat At-Tin, Syarat Untuk Mendapatkan Pahala Yang Tiada Putus-putusnya

Dalam rangka melakukan Kegiatan Kuliah Nyata Dari Rumah Angkatan ke-12  (KKN MIT DR KE-XII) Universitas Negeri Walisongo Semarang, penulis diberikan kesempatan untuk mengisi ceramah di masjid Asy-Syuhada di perumahan Sawunggalin Timur, Kelurahn Padangsari, Kecamatan Banyumanik, Semarang, berhubung di tempat itulah lokasi KKN saya.  Kegiatan yang dilakukan pada hari Jumat, 9 Juli 2021 habis shalat shubuh tersebut dilakukan dengan protokol kesehatan dengan jumlah jamaah belasan orang dengan memakai masker dan menjaga jarak. 

Dalam ceramah penulis, memberikan materi ke pada para jamaah yang terdiri dari bapak-bapak dan Ibu-ibu serta anak muda tentang "Pentingnya Ketabahan dalam Beribadah" mengacu pada surat At-Tin di dalam ayat ke 6, "Kecuali orang yang beriman dan beramal sholeh mereka akan mendapatkan pahala yang tiada putus-putusnya." 

Kriteri agar kita bisa mendapatkannya, perlu istiqomah dalam beribadah kepada Allah, hal inilah yang pernah dilakukan olah para Nabi terutama mereka yang diberikan gelar sebagai Ulul Azmi (memiliki ketabahan, keteguhan, keistiqomahan, dan kesabaran) yaitu Nabi Nuh AS, Nabi Isa AS, Nabi Musa AS, Nabi Ibrahim, dan Nabi Muhammad SAW. Di dalam surat At-Tin ayat 1 sampai 3, "Demi Tin dan Zaitun, Demi Bukit Sinai, dan Demi negeri yang aman ini" di dalam awal ayat ini Allah bersumpah demi 4 hal yaitu Tin, Zaitun, Bukit Sinai, dan Mekah. Sesuai dengan ilmu tafsir ketika Allah bersumpah maka hal yang dijadikan sumpah itu harap diperhatikan karena Allah akan menyamaikan sesuatu hal yang penting. 

Kenapa Allah bersumpah ke 4 hal tersebut?

Tin dan Zaitun dijadikan sumpah oleh Allah, menurut riwayat karena Tin dan Zaitun adalah nama buah yang banyak manfaat untuk manusia, sedangkan pendapat yang lain yang dipandang mendekati adalah Tin adalah nama bukit yang ada di Damaskus, Suriah sedangkan Zaitun adalah nama bukit yang ada di Baitul Maqdis, Palestina. Kedua negeri tersebut adalah tempat diutusnya kedua Nabi yaitu Nuh AS dan Isa As, sedangkan Bukit Sinai adalah tempat dimana Nabi Musa AS bercakap-capak dengan Allah SWT kemudian Mekkah adalah tempat utusan terakhir Nabi Muhammad SAW. Dalam video ini, lebih dijelaskan lagi megenai asbabul nuzul dan hikmah dalam surat At-Tin.