Mohon tunggu...
Muhammad Khoirul Latif
Muhammad Khoirul Latif Mohon Tunggu... Mahasiswa - UIN WALISONGO SEMARANG

Perkenalkan saya Muhammad Khoirul Latif saya sedang melaksanakan studi pendidikan matematika di Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang ingin mencoba melatih kemampuan menulis

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Tata Kelola Lingkungan Perspektif Qurani

11 Desember 2023   10:07 Diperbarui: 11 Desember 2023   10:11 71
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Dalam menggali pemahaman dan pelaksanaan tata kelola lingkungan, perspektif Qurani menawarkan landasan moral dan etis yang kuat bagi umat Islam. al-Quran, sebagai panduan hidup, menetapkan tanggung jawab manusia sebagai khalifah di bumi. Artikel ini akan membahas implikasi filosofis, etika, dan tindakan konkret dalam upaya menjalankan tanggung jawab lingkungan yang tercermin dalam ajaran Islam.

Konsep khalifah yang diungkapkan dalam Al-Quran membawa suatu filosofi lingkungan yang mengajarkan bahwa manusia bukanlah pemilik mutlak atas alam, tetapi sebagai penjaga yang bertanggung jawab. Dalam Surah Al-Baqarah (2: 30), Allah menyatakan bahwa manusia diangkat sebagai khalifah-Nya di bumi. Filosofi ini menolak pandangan anthroposentrisme yang menempatkan manusia sebagai pusat alam semesta, melainkan menegaskan keterkaitan manusia dengan seluruh ciptaan Allah.

Salah satu aspek utama tata kelola lingkungan dalam perspektif Qurani adalah etika konsumsi. Ayat-ayat dalam al-Quran, seperti Surah al-A'raf (7: 31), mengecam pemborosan dan mengajarkan umat manusia untuk mengonsumsi dengan penuh pertimbangan etika. Pemahaman ini mendorong umat Muslim untuk mengadopsi gaya hidup sederhana, menghindari pemborosan, dan menghargai sumber daya alam yang diberikan oleh Allah.

Ajaran Qurani tidak hanya berbicara tentang tanggung jawab lingkungan secara abstrak, tetapi juga memberikan pedoman konkret untuk menjaga keberlanjutan dan pelestarian alam. Prinsip hifz al-ma'na (pemeliharaan dan pelestarian) menjadi landasan bagi berbagai hukum Islam yang mengatur pengelolaan sumber daya alam, termasuk dalam hal zakat, perdagangan, dan warisan.

Perspektif Qur'ani menekankan bahwa tanggung jawab lingkungan bukan hanya pada tingkat individu, tetapi juga komunal. Surah Al-Baqarah (2: 205) menegaskan kolaborasi dan kerjasama sebagai kunci dalam menjaga lingkungan. Masyarakat Muslim dihimbau untuk membentuk kebijakan dan inisiatif bersama yang mendukung pelestarian alam, memastikan kesejahteraan bersama dan perlindungan terhadap lingkungan.

al-Quran mengajarkan bahwa pengetahuan adalah kunci untuk mencapai pemahaman yang mendalam tentang ciptaan Allah. Oleh karena itu, pendidikan lingkungan menjadi suatu kewajiban dalam memahami dan menjalankan tanggung jawab lingkungan. Surah al-Mujadalah (58: 11) menekankan pentingnya ilmu pengetahuan dan kebijaksanaan dalam upaya menjaga harmoni antara manusia dan alam.


Seiring dengan perkembangan zaman, perspektif Qurani mendukung inovasi teknologi yang ramah lingkungan. Penerapan prinsip-prinsip Islam dalam pengembangan teknologi dapat memastikan bahwa kemajuan tersebut sejalan dengan keberlanjutan alam. Surah al-Baqarah (2: 205) mengingatkan umat Muslim untuk memastikan bahwa kemajuan teknologi tidak merugikan alam dan menciptakan keseimbangan yang sesuai dengan ajaran Islam.

Dalam menghadapi tantangan lingkungan global, perspektif Qur'ani memberikan dasar moral yang kuat bagi umat Islam untuk beraksi. Dengan memahami peran sebagai khalifah, umat Muslim dapat mengembangkan kebijakan, tindakan, dan gaya hidup yang mempromosikan tata kelola lingkungan yang berkelanjutan. Dengan memadukan nilai-nilai agama dan inovasi modern, umat Islam dapat menjadi pelopor dalam menjaga bumi sebagai amanah yang diberikan Allah kepada manusia. Dengan demikian, tanggung jawab sebagai khalifah tidak hanya menjadi tuntutan agama, tetapi juga merupakan perwujudan nyata dari iman dan cinta kepada ciptaan Allah.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun