Mohon tunggu...
Khasbi Abdul Malik
Khasbi Abdul Malik Mohon Tunggu... Guru - Gabut Kata.

Panikmat Karya dalam Ribuan Tumpukan Kertas.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Berhijrah Digital

21 April 2018   18:15 Diperbarui: 21 April 2018   18:34 799
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kali ini aku mencoba sedikit berbagi kisah hijrah, hijrah menulis. Kisah menulis ku semasa di Pesantren dulu tidak pernah terlihat berkembang, namun setelah mencoba untuk berhijrah ke "Digital" semangat untuk mengembangkan lebih besar dari sebelumnya. Tau kenapa? Karena banyak respon dan saran membangun dari netizen. Tidak peduli baik-buruknya, tapi bagi ku itu semua tantangan.

Awal mula aku mencoba menulis di web blogsot.com, mempelajari konten halaman dari A-Z. Berjalan cukup lama, 3 tahun. Tapi pada akhirnya, aku merasa tidak berkembang. "Begitu-gitu aja". Mulailah saat itu melirik web @kompasianacom, COO-nya senior ku @iskandarjet. Aku kenal karena sama-sama "Ana Insan DP".

Perjalanan barupun dimulai. Hasil goresan pena di blogspot aku pindah, tidak semua. Aku pilih tulisan-tulisan yang layak untuk dibaca netizen kompasianer, harus lebih berhati-hati. Karena bagiku, menulis merupakan "Jariyah" (baik atau buruk). Belajar profesional dalam menulis, itulah prinsipku. "Ya semua butuh proses donk".

Jika kau lihat Instagram ku @khasbi_elmaliki, kau akan melihat lebel "Penulis". Sejujurnya, aku bukan penulis handal layaknya bang @iskandarjet, @afuadi, A. Darwis, @kurniawan_gunadi dan lainnya. Aku hanya penikmat karya di ribuan lembaran kertas, kemudian belajar menuangkannya dalam kata-kata. Lebel itu sebagai pengingat.

Ingat selalu pesan ini, "Andaikata murid saya tinggal satu, akan tetap saya ajar. Yang satu ini sama dengan seribu. Jika yang satu inipun tidak ada, saya akan mengajar dunia dengan pena", Imam Zarkasyi 1936. Indah bukan.   

Sudah cukup. Terlalu panjang, orang akan malas membaca ini. Poin-poin di atas, jangan lupakan proses dan tetapkan niat dalam menulis, "Apa tujuan menulismu?". Renungkan. Besok-besok, aku ingin mencoba menulis di luar zona ku. Siapa ingin join?

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun