Mohon tunggu...
Kharisma Puspa Kumalasari
Kharisma Puspa Kumalasari Mohon Tunggu... Freelancer - all is well

a positive mind gives a positive thing

Selanjutnya

Tutup

Politik

Pemilu di Lingkungan Sekolah

30 November 2018   16:55 Diperbarui: 30 November 2018   17:01 217
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Pemilu atau yang sering kita kenal sebagai pemilihan umum merupakan proses memilih orang untuk mengisi jabatan politik tertentu. Ada pemilihan DPR, Presiden dan wakilnya serta pemilihan-pemilihan untuk wakil rakyat seperti kepala desa, lurah dan lain-lain. 

Para peserta Pemilu menawarkan program-program dan kerja mereka selama masa jabatannya. Masa tersebut disebut kampanye. Kampanye akan dilakukan sesuai dengan ketentuan waktu yang telah di sepakati.

Kemudian pemilih/ rakyat yang disebut sebagai konstituen adalah orang yang bisa memilih peserta yang telah mendaftarkan diri sebagai calon-calon. Pemilih memiliki hak-hak seperti langsung, umum, bebas, jujur, dan adil. Setiap hak-hak ini pemilih-pemilih harus menggunakan haknya dengan sebaik-baiknya. Setelah melakukan pemungutan suara, hasil-hasil suara akan di hitung dan calon yang mendapat suara terbanyak adalah orang yang akan mengisi pergantian jabatan tersebut.

Kegiatan pemilu biasanya dilaksanakan untuk memilih Presiden dan wakilnya, selain itu kuga memilih DPR dan masih banyak lagi.  Tapi juga banyak pemilihan-pemilihan di sekitar kita,  seperti memilih ketua kelas, memilih RT, dan lain-lain.

Kegiatan pemilu ini juga di lakukan pada SMA kolese Loyola Semarang. Pemilu ini biasanya kita sebut sebagai pemilihan anggota-anggota OSIS di Loyola.  OSIS ini di kenal sebagai DKKL (Dewan Keluarga Kolese Loyola) DKKL ini di pilih dengan proses yang panjang.  Dimulai dari pendaftaran yang mengharuskan syarat-syarat tertentu. Sehingga calon-calon ini tidak bersifat terpaksa. 

Setelah melewati sesi wawancara akan ada sesi fisik hal ini membuat para calon akan menjadi DKKL yang berkompeten dan kuat secara fisik. Selain itu, para calon juga akan melakukan pelatihan dasar kepimpinan. 

Dari perjalanan membentuk diri menjadi anggota OSIS yang siap, calon-calon ini akan mengadakan kampanye di sekolah. Kemudian sehari sebelum pemilihan akan diadakan malam debat.  Ini untuk membuktikan yang benar-benar pantas dari sudut pandang pemilih. Kemudian baru akan di adakan pemilihan dan hasilnya akan ditampilkan di gedung sekolah.

Dari penjelasan singkat mengenai proses pemilihan anggota-anggota OSIS di Loyola. Bisa di bilang Loyola sudah melakukan demokrasi di lingkungan sekolah.  Kemudian dari kegiatan ini, siswa, guru, karyawan dan semua yang terlibat didalamnya bisa mengerti cara menggunakan suaranya dengan baik. Dari kegiatan ini juga, bisa mengerti bahwa suara kita bisa memberi dampak besar bagi kegiatan-kegiatan di Loyola sendiri.  Dari hal ini, jika di bawa pada lingkup negara,  kita bisa mengambil bahwa suara kita juga mempengaruhi apa yang terjadi pada negara lima tahun kedepan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun