Mohon tunggu...
Kharisma DeviKhusnunniyah
Kharisma DeviKhusnunniyah Mohon Tunggu... Mahasiswa - 181330000365

Universitas Islam Nahdlatul Ulama Jepara

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Efektivitas Pembelajaran Daring Selama Pandemi Covid-19 di Bulan Ramadhan

13 Juni 2021   07:49 Diperbarui: 13 Juni 2021   08:23 254
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Sama halnya dengan Ramadhan tahun lalu, Ramadhan kali ini kita masih dihadapkan dengan pandemi Covid 19. Dibulan yang penuh keberkahan seluruh umat muslim diwajibkan menjalani ibadah puasa disertai dengan kegiatan yang positif.  

Kegiatan belajar merupakan kegiatan positif yang dapat dilakukan setiap peserta didik. Jika di bulan Ramadhan sebelumnya setiap sekolah yang mayoritas memiliki siswa beragama Islam mengadakan program pesantren kilat di sekolah, saat ini kegiatan belajar selama bulan Ramadhan dilakukan di rumah masing-masing secara daring (dalam jaringan) karena kita diharuskian untuk melakukan sosial distancing sesuai anjuran pemerintah dan meteri pendidikan.

Pembelajaran daring dilaksanakan dengan tujuan untuk memutus rantai penyebaran Covid-19. Meskipun tujuannya baik, ada beberapa pihak yang kurang berkenan dengan pembelajaran daring ini, banyak Guru, peserta didik dan orang tua merasa kuwalahan karena terbatasnya pengetahuan dan pengalaman dan sarana prasarana yang dimiliki. Akan tetapi menteri pendidikan Nadiem Makarim merombak semua kegiatan pembelajaran dimulai dari jenjang pendidikan yang paling rendah (TK) sampai ke jenjang pendidikan yang paling tinggi (Perguruan Tinggi) dengan cara menyederhanakan kurikulum dan mempersingkat waktu belajar.

Bagaimana pembelajaran daring dilakukan selama bulan ramadhan agar tetap berjalan efektif dan produktif?

Pembelajaran daring dilakukan sesuai keputusan no.719/P/2020 yaitu satuan pendidikan dalam kondisi khusus tidak diwajibkan untuk menuntaskan seluruh capaian kurikulum, penyederhanaan kompetensi dasar untuk setiap mata pelajaran sehingga berfokus kepada kompetensi essensial dan kompetensi prasyarat untuk kelanjutan pembelajaran di tingkat selanjutnya, prinsip pembelajaran mendorong siswa tetap aktif, pembelajaran yang menyenangakan dan bermakna. 

Setiap sekolah memiliki upaya melaksanakan pembelajaran daring ketika bulan ramadhan, peserta didik tetap dapat melakukan kegiatan positif selama daring sebagaimana pesantren kilat dirumah masing-masing, dengan dibekali buku catatan kegiatan di bulan ramadhan peserta didik melaksanakan pembelajaran dengan tartib serta menjalani amalan wajib seperti berpuasa dan sholat wajib dan amalan sunnah seperti sholat sunnah, tadarus dan hal positif lainnya. Guru berkerja sama dengan orang tua untuk memantau kegiatan peserta didik selama pandemi covid 19 di bulan Ramadhan. Buku catatan kegiatan di bulan ramadhan akan ditanda tangani olah orang tua dan akan dilaporkan kepada guru setiap minggunya sebagai bukti peserta didik menjalankan tugasnya dengan baik dan penuh tanggung jawab selama pembelajaran daring dirumah pada bulan ramadhan.

Sebagai tenaga pendidik yang baik guru harus tetap mengemban tugasnya dalam melaksanakan pembelajaran daring, seperti membuat rencana pelaksanaan pembelajaran dengan menyederhanakan kopmpetensi dasar, membuat media pembelajaran yang menarik agar peserta didik tidak merasa bosan, memberikan tugas yang tidak terlalu berat agar tidak mengganngu ibadah puasa peserta didik dan mempersingkat jam pembelajaran agar peserta didik tidak cepat lelah. Kegiatan pembelajaran disetting sedemikian rupua agar peserta didik dapat menjalankan kewajiban belajar sembari melaksdanakan kewajiban puasanya. Untuk menumbuhkan semangat belajar peserta didik disaat pandemi covid 19 dibulan ramadahan, berikut ini adalah tips-tips yang perlu di ikuti:

Mengkonsumsi makanan 4 sehat 5 sempurna saat sahur dan berbuka

Konsumsi makanan bergizi dan hindari makanan cepat sajai untuk menjaga tubuh tetap segar selama berpuasa.

Minum air putih 2 liter atau 8 gelas sehari sesuai anjuran dokter

Agar tubuh tidak kekurangan cairan ketika belajar saat berpuasa, kita harus minum air putih sesuai anjuran dokter mengikuti pola 2-4-2 yaitu 2 gelas air putih saat buka, 4 gelas air putih saat malam hari (setelah terawih, sebelum makan malam, sesudah makan malam, dan menjelang tidur), 2 gelas air putih saat buka. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun