Bencana alam maupun non-alam terus menjadi ancaman bagi berbagai wilayah di Indonesia, mulai dari gempa bumi, banjir, kebakaran hutan, hingga bencana industri yang kerap terjadi di berbagai daerah. Dalam kondisi ini, tingkat kesiapsiagaan serta pemahaman masyarakat mengenai kebencanaan menjadi aspek krusial. Hal ini juga berlaku bagi Pondok Pesantren yang berperan sebagai pusat pembinaan generasi muda sekaligus komunitas dengan jumlah santri cukup besar.
Menyadari pentingnya hal ini, Mahasiswa Universitas Negeri Semarang (UNNES) yang tergabung dalam program UNNES GIAT 12 mengadakan program kerja berupa Sosialisasi Edukasi Kebencanaan. Pelaksanaan kegiatan ini sejalan dengan tema yang telah ditetapkan UNNES pada program GIAT 12, yaitu “Desa Tangguh Bencana (Destana)”.
Sosialisasi dilaksanakan pada Jumat, 08 Agustus 2025 bertempat di Pondok Pesantren Darul Amanah, Desa Ngadiwarno, Kecamatan Sukorejo, Kabupaten Kendal. Kegiatan ini ditujukan untuk para santri di lingkungan pesantren, dengan Mahasiswa UNNES sebagai fasilitator sekaligus pengisi materi.
Ketua UNNES GIAT 12, Azqi, menjelaskan alasan pemilihan pesantren sebagai objek kegiatan ini. “Pondok Pesantren Darul Amanah termasuk pondok pesantren dengan cakupan besar. Para santri dari berbagai daerah dengan karakteristik dan potensi yang berbeda dari setiap wilayah,” ungkapnya.
Kegiatan ini bertujuan memberikan bekal pengetahuan praktis untuk santri dalam menghadapi potensi bencana, menumbuhkan kesiapsiagaan agar tetap tenang dan tidak panik saat keadaan darurat, sekaligus menanamkan budaya siaga di lingkungan pesantren.
Dalam pelaksanaannya, kegiatan sosialisasi dilakukan secara interaktif sehingga mudah dipahami. Santri diajak mengenali jenis-jenis bencana yang sering terjadi, memahami risiko yang ditimbulkan, serta keterampilan dasar mulai dari menyiapkan tas darurat hingga tindakan pencegahan yang tepat.
Melalui sosialisasi edukasi kebencanaan ini, para santri Pondok Pesantren Darul Amanah tidak hanya mendapatkan pengetahuan dan keterampilan dalam menghadapi bencana, tetapi juga mampu menjadi contoh dan inspirasi di lingkungan sekitarnya. Penanaman budaya sadar bencana sejak dini akan memperkuat ketangguhan pesantren sekaligus memberikan kontribusi nyata dalam menciptakan Desa Tangguh Bencana yang siap menghadapi berbagai ancaman bencana demi keselamatan dan kesejahteraan bersama.
#Pusat Pengembangan Kuliah Kerja Nyata LPPM UNNES
#Bersama UNNES GIAT, Membangun Indonesia dari Desa
#Desa Ngadiwarno