Mohon tunggu...
Dwi apriyanto
Dwi apriyanto Mohon Tunggu... Freelancer - mahasiswa BK

mahasiswa Bimbingan Dan Konseing

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Bentuk Nyata Mahasiswa dalam Implementasi Dakwah terhadap Kepedulian Kaum Dhuafa

26 Januari 2021   10:15 Diperbarui: 26 Januari 2021   10:31 585
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar 1: Bertemu Target | dokpri

Nurul Fanisa, Nita Nurtarwiyah, Vania Alvicka Chairunnisa

Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka

 Email: lathifahaladzy@gmail.com

ABSTRAK

Salah satu dari sekian masalah yang sering terjadi hampir di seluruh pelosok bumi ialah kemiskinan. Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) mendefinisikan kemiskinan sebagai kondisi dimana seseorang atau sekelompok orang, laki-laki dan perempuan, tidak mampu memenuhi hak-hak dasarnya untuk mempertahankan dan mengembangkan kehidupan yang bermartabat. Istilah miskin, fakir ataupun beberapa sifat yang mengarah pada terciptanya kemiskinan tercantum di dalamnya, salah satunya ada pada surat Al-Maun ayat 1-7: "Tahukah kamu orang yang mendustakan agama itulah orang yang menghardik anak yatim dan tidak memberi makan orang miskin, maka celakalah bagi orang-orang yang shalat yaitu orang-orang yang lalai terhadap sholatnya, berbuat riya dan enggan memberikan bantuan". 

Dari firman Allah dalam Quran surat Al-Maun tersebut menunjukkan bahwa kita sebagai manusia harus saling peduli dan membantu sesama. Rasulullah saw pun menganjurkan umat islam untuk berbuat baik terhadap orang lain beliau pernah bersabda: " sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi orang lain" (HR.Ahmad, ath-Thabrani, ad-Daruqutni).Oleh karena itu, sebagai bentuk nyata implementasi dakwah terhadap kepedulian kaum dhuafa, penyusun memilih keluarga Nenek Marsah untuk menjadi target kegiatan pemberdayaan.

Kata kunci: Pemberdayaan kaum dhuafa, Kemiskinan di Indonesia

ABSTRACT

 One of the problems that often occurs in almost all corners of the earth is poverty. The National Development Planning Agency (Bappenas) defines poverty as a condition for a group of people or a group of people, men and women, unable to fulfill their management rights to develop a dignified life. An order of being poor, destitute or some traits that lead to poverty in it, one of which is in Surah Al-Maun verses 1-7: "Do you know that people who deny religion rebuke orphans and do not feed the poor? "those who pray are people who are negligent in their prayers, radiation is riya and are reluctant to provide assistance". 

From the word of Allah in the Quran, Sura Al-Maun shows that we as humans must care and help others. Rasulullah saw the law of Muslims for the good of others who once said: "The best human being is the most beneficial for others" (HR.Ahmad, ath-Thabrani, ad-Daruqutni). Therefore, as a tangible form of da'wah implementation towards the care of the dhuafa, the compilers chose Grandma Marsah's family to be the target of empowerment activities.

Keywords: Dhuafa empowerment, poverty in Indonesia

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun