Mohon tunggu...
Khansa Mufida
Khansa Mufida Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

Mahasiswa UIN Maulana Malik Ibrahim Malang Jurusan PIAUD

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Future Oriented Bukan "Perut" Oriented

3 Maret 2020   11:41 Diperbarui: 3 Maret 2020   11:49 534
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Kawan, manusiawi jika seseorang memiliki keinginan untuk melakukan banyak hal, ingin merasakan sensasi menyenangkan hidup di dunia, ingin memenuhi segala nafsu yang didinginkan, termasuk nafsu makan dan minum, memiliki kecenderungan terhadap lawan jenis sampai ketahap berhubungan badan atau tentang nafsu yang berhubungan dengan emosi. 

banyak orang mendambakan kesempurnaan. siapa yang tidak ingin meresa perut yang selalu kenyang dengan makan makanan lezat, selalu disejukan dengan minuman yang segar ? siapa yang tidak ingin selalu disayang oleh orang orang terkasih, memperoleh cinta dan perhatian yang setulusnya ? siapa juga yang tidak mau bila segala tahta dan jabatan bisa diraih sampai sampai dimana pun kita berada orang orang mengenal kita ? jelas kita mau. tidak ada yang menolak. 

ada teori motivasi terpopuler dari abraham maslow, yakni teori kebutuhan. kebutuhan adalah suatu yang mendasari tindakan yang kita lakukan. ada 4 jenis manusia berdasarkan kebutuhannya.

1. Manusia, Perut dan di Bawah Perut

sesuai dengan letaknya didalam tubuh, ini menunjukan kualitas manusia terbawah. manusia hidup seperti itu hanya untuk perutnya. orang seperti ini orientasinya adalah harta, tahta, dan wanita.

2. Manusia Hati

orang ini memiliki kebutuhan sosial emosional yang tinggi ia butuh bergaul, memiliki banyak kawan dan dihargai. jika sedikit saja ia tidak dihargai atau merasa kekurangan kawan, hatinya mudah berduka.

3. Manusia Otak

inilah manusia yang rasional dan memiliki kebutuhan belajar yang tinggi. orang orang macam ini selalu menghabiskan waktunya untuk memikirkan sesuatu. ini bagus, hanya saja memang perlu ada batasan. kita boleh memikirkan tentang ciptaan tuhan, tapi jangan memikirkan wujud penampakan tuhan.

4. Manusia Spiritual

inilah manusia paripurna yang selalu mencari makna terhadap apapun yang dikerjakannya. menggali arti apa yang dijalani dan menebarkan banyak manfaat bagi sesama. ia hanya memikirkan banyak kebaikan yang bisa diberikan kepada orang lain, tak perlu mendapat apresiasi dari manusia. ia ikhlas dan menyerahkan semua balasan hanya dari tuhan. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun