Mohon tunggu...
Khalis Tanjung
Khalis Tanjung Mohon Tunggu... Guru - profil dan akun sama

dari dulu sampai sekarang semoga kedepan baik

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pergaulan Bebas Bisa Terjadi

7 Desember 2019   19:13 Diperbarui: 7 Desember 2019   19:21 1
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Pergaulan  sex bebas

Bila hasrat dan keinginan yang menggebu-gebu dalam memandang hubungan antara laki-laki dan wanita, adalah bagian dari memori di otak dimana sudah terlanjur mendapatkan memori kepuasan atau kenyamanan dalam penyalurkan hasratnya itu, apa yang pernah di lihat dan dirasanya, dalam bentuk tontonan pada media-telekomonikasi atau perangkat teknologi lainnya, akan menjadi influence-fix (pengaruh berketetapan). tentunya akan menjadi bagian dari kehidupan sex itu sendiri dalam diri kita, oleh karena itu. Sex adalah merupakan kebutuhan dasar manusia. Tentunya dalam  melampiaskan kebutuhan birahi ini, ada ketentuan ataupun aturan-aturan ataupun norma yang semestinya hidup dalam masyarakat, sehingga menjadikan perkara persetubuhan itu diatur dalam tatanan kehidupan yang beradab.  Bila kehidupan sex itu muncul dengan sendirinya pada tubuh orang dewasa secara fisiologi matang dalam pertumbuhannya. Dorongan sex sebagai hasrat yang tersalurkan itu dilembagakan dalam sebuah rumah tangga perkawinan maka sex bebas tidaklah menjadi kekhawatiran di dalam kehidupan bermasyarkat itu.

Dalam kehidupan sosial masyarkat tatanan antara laki laki dan perempuan itu terjadi dari fungsi dan peranannya masing masing. Laki laki jelas sudah dididik oleh keluarganya untuk melindungi sifat kewanitaan itu. sehingga laki laki di tuntut untuk banyak bekerja di luar area domestik rutinitas keibuaan, tentunya banyak membantu laki dewasa seperti ayahnya juga. Sedangkan seorang gadis perempuan jelas dalam membantu pekerjaan ibu dan menjaga anak atau adik adiknya. Didikan itulah menjadi bagian dari tuntunan dimasyarkat itu. Begitupula dengan pemisahan ruang kamar terjadi kesatuan laki dan kesatuan perempuan didalam rumah tangga itu. setelah itu seorang anak matang dan mulai luas pergaulannya di luar rumahnya  yaitu ada sekolah maka mulailah mengenal berbagai macam bentuk pergaualan dengan adanya pertemanan. Sekolah menegah di mulai dari saat seorang anak matang perkembangan fisiologinya, ketertarikan dengan lawan jenis sudah terjadi dengan sendirinya secara otomatis istilah bahasa pacaran ataupun jomlo adalah bagian dari kehidupan remaja itu. sebenarnya lembaga sekolah bisa saja mempunyai andil besar dalam prilaku ramaja dalam melakukan pergaulan sex bebas. Peranan keluarga akan menjadi kambing hitam dalam mempermasalahkan pergaulan sex bebas. Padahal bukankah peranan pemerintah ikut andil juga dalam mengatur tatanan sosial hidup bermasyarkat, banyak sistem regulasi yang bisa di buat oleh aturan pemerintah dalam dunia pendidikan itu misalnya; Dalam dunia pendidikan.

Ada asumsi ideologis yang berkembang dalam ide-ide dan paham lama yang mengendalikan dibuatnya regulasi dan proses pendidikan. Intervensi ideologi kapitalisme dalam dunia pendidikan, Kurikulum, misalnya, adalah salah satu media yang sangat penting untuk mereproduksi cara pandang yang sesuai dengan kapitalisme dalam pergaulan sex bebas. "Kurikulum yang tidak secara jelas pemisahan antara laki dan perempuan dalam suatu ruang atau nilai-nilai gender yang dijadikan persoalan hanya anggaran belanja sahaja, sehingga sikap di bawah sadar yang seringkali ditransmisikan secara halus lewat relasi-relasi social di sekolah dan ruang kelas. Dengan menekankan superioritas dan melindungi wanita atau aturan konformitas, pasifitas,dan ketertundukan, menjadi salah satu media sosialisasi yang kuat yang dapat berguna untuk memproduksi model-model pribadi yang siap menerima hubungan sex bebas yang sesuai dengan masyarakat bebas sex yang berhasrat dengan (freedom-sex natural) atau kebebasan alami dalam pemahamanya.

Begitupula dalam tatanan kehidupan di kota yang metropolis, prostitusi baik yang terselubung maupun yang jelas terlihat, itu juga banyak melanda pada tingkatan perguruan tinggi, sebagai mahasiswa tentu gaya hidup metropolis telah akrab dengan dengan kehidupan itu. karena setiap hari baik di jalan mau arena publik lain komoditas tampilan fashion style dengan mengubar hasrat sensualitas yang di tonjolkan dan diekpose. Mobilitas dan gaya hidup mewarnai nilai prestise sedangkan alat Promosi ataupun iklan menjadi lahan para kapitalis untuk bisa meraup keuntungannya saja.

Kebebasan sebagai seorang libiralis bukan hanya melanda dalam pemikiran mahasiswa tetapi menjadi sebuah tuntunan untuk bisa menjadi orang yang sukses maju berarti, antara kebutuhan hendak berkemajuan yang di dukung dengan perangkat teknologi komonikasi. dengan pemikiran logis yang bisa menjaga tatanan kehidupan yang bebas nilai. Inilah  awal dari prilaku untuk menghampiri kehidupan sex bebas. Proses itu terus akan terjadi dalam situasi dan kondisi yang memungkinkannya bila tidak ada regulasi dari kekuasaan yang memerintah. Peranan pemerintah inilah yang bisa menembus aturan tatanan kehidupn dalam pergaulan itu dipermukaan. Tetapi secara pribadi ataupun seorang indivdual wilayah privat adalah tetap harus terlindungi dan diberi kebebasan untuk bisa mengendalikan diri orang sendiri. Banyak terjadi tindak pelecehan sexual itu adalah dorongan dari pantasi individu yang tak terkendali. Adanya respon pada seseorang menandakan bahwa ada kesempatan untuk bisa menyalurkan hasrat itu.

Kembali pada pokok permasalah bahwa tindakan sex bebas itu adalah nyata adanya dan tidak tidak bisa digeneralisir untuk hanya sebuah kasus persoalan saja tetapi perlu kekuatan dan political will dari pemerintah khususnya kementerian pendidikan dan kebudayaan untuk bisa menjaga bentuk aturan sehingga baik individu maupun kelompok masyarakat terjamin rasa keberadaanya sebagain insan yang beradab.

Semoga..?

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun