Bagi kebanyakan orang yang masih menjunjung tinggi kearifan lokal, makan bersama adalah sebuah moment yang membahagiakan. Berkumpul, tertawa hingga makan bersama. Bahkan dapat dikatakan hampir seluruh waktu yang dilakukan ketika berkumpul dihabiskan dengan makan-makan.
Seperti yang dilakukan oleh kawan-kawan Keluarga Pemuda Pelajar Mahasiswa Grinting (KPPMG) seusai aktifitas rutin minggu pagi yang diisi dengan menanam pohon dan senam, diujung aktifitas diisi dengan makan bersama.
Disisi lain, Endi Widodo selaku ketua Gugus Depan Pramuka di Desa Grinting juga mengatakan hal yang sama, bahwa agenda rutin ini memang menjadi ciri khas pemuda Grinting untuk meningkatkan tali silaturahim.
Walaupun hanya dengan nasi ponggol berlauk mie dan tempe orek, menjadi sebuah kenikmatan tersendiri jika dimakan bersama-sama. Hanya dalam waktu singkat, puluhan nasi bungkus habis dilalap.
Makan bersama nasi bungkus menjadi sebuah media dalam berkomunikasi kelompok, karena dengan duduk bersama dan makan bersama menjadi sarana untuk saling bertukar cerita. Ada juga yang iseng bercanda dan berakhir dengan tawa dan canda.
Memang berkat nasi bungkus sangat luar biasa ketika dinikmati dengan nilai-nilai kedaerahan. Desa Grinting, Kecamatan Bulakamba, Kabupaten Brebes adalah salah satu desa yang pemudanya hingga sekarang masih mempertahankan prosesi makan bersama ini sebagai cara untuk meningkatkan kekompakan dan tali kekeluargaan sesama pemuda.