Mohon tunggu...
Khairunnisa Bahri
Khairunnisa Bahri Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

assalamualaikum haii semuaa🙌

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Bagaimana Cara Menahan Amarah Menurut Sudut Pandang Psikologi

24 Januari 2023   20:26 Diperbarui: 24 Januari 2023   20:49 215
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Manusia memiliki beberapa jenis emosi, salah satunya adalah amarah atau "marah". Marah adalah salah satu emosi yang dimiliki oleh manusia. Mustahil jika seseorang sama sekali tidak mempunyai emosi yang satu ini. Amarah muncul jika sesuatu hal terjadi dan tidak sejalan dengan pikiran atau perasaan yang kita rasakan. Tingkatan amarah seseorang berbeda-beda, tergantung bagaimana seseorang dapat mengontrol amarah tersebut.

Menurut Muhammad Uthman Najati ahli Psikologi menyebutkan bahwa rasa marah ialah emosi yang bersifat alamiah yang timbul disaat pemuasan salah satu motif dasar mengalami kendala. Terdapat tiga jenis tingkatan rasa marah, yaitu rendah, sedang dan tinggi.

Tingkatan rendah dapat kita atasi dengan cara menetralkan apa yang kita rasakan dengan melakukan kegiatan yang dapat menenangkan pikiran kita, sehingga rasa marahpun lambat laun akan menghilang. Tingkatan sedang adalah ketika seseorang meluapkan kemarahanya dengan skala yang wajar dan masih sanggup untuk menahan dirinya. 

Tingkatan tinggi adalah jika seseorang meluapkan kemarahanya secara berlebihan dengan intensitas waktu yang cukup lama dan biasanya melampiaskan kemarahan tersebut dengan merusak barang, atau juga melakukan kekerasan kepada orang lain.

Berikut tips agar kita dapat mengendalikan amarah menurut sudut pandang psikologi, antara lain :

  • Mencoba tenang dan diam

Ketika seseorang atau kejadian yang kita alami membuat kita marah atau kesal, cobalah untuk tidak terburu-buru untuk meluapkanya, karena hal itu dapat menimbulkan suasana yang lebih buruk. 

Cobalah untuk berdiam diri sejenak, menarik nafas dalam-dalam dan hembuskan secara perlahan, lalu selanjutnya adalah berusaha bersikap tenang disaat melakukan percakapan.

  • Mencoba membangun rasa empati dan intropeksi diri

Membangun rasa empati kepada seseorang dengan berfikir jernih, kita tidak tahu apa yang terjadi di belakang kita, mungkin seseorang yang membuat kita kesal itu sedang mengalami hari yang berat atau kondisi mental yang tidak stabil, maka dari itu lebih baik jika dibicarakan dengan tenang. 

Intropeksi diri juga sangat penting dalam menahan rasa marah, cobalah untuk melihat kembali permasalahan apa yang ada dari sudut pandang orang lain, dan intropeksi diri sendiri. Jika kita melakukan kesalahan jangan malu untuk meminta maaf terlebih dahulu.

  • Alihkan pikiran

Disaat kita merasa marah atau kesal, alihkan pikiran kita dengan membayangkan atau melakukan sesuatu yang positif dan menyenangkan, maka lambat laun amarah tersebut akan hilang dengan sendirinya.

Itu adalah beberapa tips untuk mengendalikan amarah atau kesal menurut sudut pandang psikologi. Sesungguhnya jiwa yang sehat adalah jiwa yang selalu berfikir positif dan tidak memendam rasa kesal atau benci yang berlebihan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun