Mohon tunggu...
Khairunnisa
Khairunnisa Mohon Tunggu... Mahasiswa

Saya suka membaca buku apapun itu

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Membangun Masyarakat Inklusif Melalui Moderasi Beragama: Refleksi Program Kerja Mahasiswa KKN UIN Sumatera Utara di Desa Bandar Khalipah

12 September 2025   00:33 Diperbarui: 12 September 2025   01:26 151
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi Foto Bersama Membangun Masyarakat Inklusif Melalui Moderasi Beragama (Sumber: Divisi PDD KKN UIN-Sumatera Utara Desa Bandar Khalipah)

Dalam kehidupan masyarakat yang semakin plural, moderasi beragama menjadi kunci penting dalam menjaga keharmonisan dan mencegah konflik sosial. Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Islam Negeri Sumatera Utara (UINSU) menyadari pentingnya peran agama dalam membentuk karakter masyarakat yang toleran dan inklusif. Melalui program kerja yang berorientasi pada edukasi sosial dan spiritual, mereka menyelenggarakan seminar yang berjudul  "Membangun Keseimbangan antara Iman dan Amal dalam Moderasi Beragama" di Masjid Al Falah BPRPI, Desa Bandar Khalipah, Kecamatan Percut Sei Tuan, Kabupaten Deli Serdang pada hari Kamis, 28 Agustus 2025.

Seminar ini bertujuan untuk mengajak masyarakat memahami pentingnya keseimbangan antara iman sebagai keyakinan batin dan amal sebagai tindakan nyata dalam kehidupan sosial. Dalam konteks moderasi beragama, keseimbangan tersebut menjadi pondasi untuk membangun sikap beragama yang tidak ekstrim, tidak eksklusif, dan tidak memaksakan kehendak. Mahasiswa KKN ingin menanamkan nilai-nilai Islam yang rahmatan lil 'alamin agama yang membawa kasih sayang dan kedamaian bagi seluruh umat manusia. Dengan pendekatan edukatif dan partisipatif, kegiatan ini diharapkan mampu membentuk masyarakat yang terbuka, toleran, dan aktif dalam menjaga kerukunan.

Pelaksanaan dan Dinamika Seminar

Seminar ini dihadiri oleh berbagai elemen masyarakat, mulai dari tokoh agama, perangkat desa, anak-anak hingga ibu-ibu pengajian. Mahasiswa KKN berperan sebagai fasilitator sekaligus narasumber yang menyampaikan materi dengan pendekatan yang komunikatif dan kontekstual. Salah satu pemateri dalam seminar ini adalah Sahrul Romadhon Hasibuan, anggota tim KKN UINSU yang aktif dalam kegiatan sosial dan keagamaan. Dalam pemaparannya, Sahrul menyampaikan bahwa moderasi bukanlah sikap kompromi terhadap prinsip melainkan cara bijak dalam menyikapi perbedaan. Ia menegaskan, "Iman yang kuat harus melahirkan amal yang bermanfaat. Jika kita hanya sibuk memperdebatkan keyakinan tanpa berbuat baik kepada sesama, maka kita kehilangan esensi dari beragama itu sendiri." Hal ini menggarisbawahi pentingnya menjadikan agama sebagai sumber inspirasi untuk berbuat baik, bukan sebagai alat untuk membatasi atau menghakimi.

(Sumber: Divisi PDD KKN UIN-Sumatera Utara Desa Bandar Khalipah)  
(Sumber: Divisi PDD KKN UIN-Sumatera Utara Desa Bandar Khalipah)  

Sahrul juga menekankan bahwa moderasi beragama harus dimulai dari hal-hal kecil, seperti menghargai pendapat orang lain, tidak mudah menghakimi, dan aktif dalam kegiatan sosial lintas komunitas. Ia mengajak masyarakat Desa Bandar Khalipah untuk menjadikan nilai-nilai keagamaan sebagai kekuatan pemersatu, bukan pemecah belah. Seminar berlangsung dengan antusiasme tinggi, diwarnai dengan diskusi interaktif dan refleksi pengalaman warga dalam menjalani kehidupan beragama di tengah keberagaman.

Dalam sesi refleksi, Sahrul menyampaikan pandangan yang lebih personal tentang makna pengabdian melalui KKN. Ia berkata, "Moderasi itu bukan soal seberapa banyak kita tahu tentang agama, tapi seberapa bijak kita mempraktikkannya dalam kehidupan sosial. Kita bisa berbeda keyakinan, tapi tetap satu dalam nilai kemanusiaan." Ia menambahkan bahwa kegiatan KKN bukan sekadar pengabdian formal, tetapi menjadi momen belajar bersama masyarakat. "Kami di sini bukan untuk menggurui, tapi untuk tumbuh bersama. Ketika kami bicara tentang iman dan amal, kami juga sedang belajar dari masyarakat tentang bagaimana nilai-nilai itu hidup dalam keseharian mereka." Ujarnya.

Pendapat Sahrul menjadi salah satu titik penting dalam seminar ini, karena ia berbicara dari posisi yang dekat dengan masyarakat, sebagai sesama anak muda yang ingin melihat desanya tumbuh dalam semangat toleransi dan kebersamaan. Perspektifnya yang membumi dan reflektif memberikan warna tersendiri dalam diskusi, sekaligus memperkuat pesan bahwa moderasi beragama bukan hanya milik para akademisi atau tokoh agama, tetapi juga bisa dan harus dihidupi oleh generasi muda dalam ruang-ruang sosial yang nyata.

Kegiatan seminar ini memberikan pengaruh yang positif bagi masyarakat. Peserta memperoleh pemahaman baru bahwa moderasi beragama bukanlah kelemahan, melainkan cerminan kematangan dalam beragama. Melalui kegiatan ini, masyarakat semakin terdorong untuk menjaga keharmonisan, menumbuhkan sikap saling menghargai, serta memperkuat ikatan sosial yang ada di tengah kehidupan bermasyarakat

Program kerja mahasiswa KKN UIN Sumatera Utara melalui seminar "Membangun Keseimbangan antara Iman dan Amal dalam Moderasi Beragama" merupakan langkah strategis dalam membangun masyarakat yang inklusif dan berkeadaban. Dengan menghadirkan pemateri dari kalangan mahasiswa seperti Sahrul Romadhon Hasibuan yang mampu menyampaikan pesan-pesan keagamaan secara kontekstual dan inspiratif, kegiatan ini menjadi titik awal transformasi sosial di Desa Bandar Khalipah. Harapannya, semangat moderasi ini dapat terus tumbuh dan menjadi budaya bersama dalam menghadapi tantangan kehidupan yang semakin kompleks.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun