Mohon tunggu...
Khairunissa
Khairunissa Mohon Tunggu... Mahasiswa - salah satu mahasiswa

haii semuaa :)

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Rasa Nasionalisme di Kalangan Pemuda Indonesia

30 Juli 2021   14:42 Diperbarui: 30 Juli 2021   15:56 242
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pengertian Nasionalisme menurut Permanto (Dalam Edelweis Lararenjana, 2012: 86) adalah suatu pandangan yang berisi kesadaran bahwa tiap warga negara merupakan bagian dari suatu bangsa Indonesia yang berkewajiban mencintai dan ikut serta dalam membela negaranya yakni Negara Indonesia. Sehingga kewajiban warga negara itulah yang mampu menjadi dasar terciptanya semangat kebangsaan Indonesia.

Dari kutipan diatas kita mengetahui bahwa nasionalisme merupakan sikap dan aksi nyata masyarakat guna membela dan mencintai negaranya sendiri. Dimana masyarakat memiliki tujuan dan harapan yang sama untuk mempertahankan negaranya. Sikap nasionalisme harus dimiliki setiap warga negara. Seperti mematuhi aturan, tidak melanggar hukum, mempertahankan bahasa, tradisi dan budaya yang ada. Tentunya semua itu adalah upaya ikut serta dalam  pembangunan negara. Di Indonesia sendiri, nasionalisme kerap ditunjukkan dengan berbagai gerakan partisipasi masyarakat terhadap negeri. Bentuk rasa nasionalisme masih perlu ditingkatkan di Indonesia khususnya bagi para pemuda pemudi bangsa.

Sikap nasionalisme bahkan sudah ada di masa penjajahan Indonesia. Di lansir dari id.wikipedia.org, Wikipedia Bahasa Indonesia, Ensiklopedia Bebas menuliskan mengenai nasionalisme yaitu:

“Ideologi yang lahir pada masa kolonial di bawah pemerintahan Belanda di Indonesia. Belanda yang menyerukan kemerdekaan bagi koloni dan penyatuannya sebagai negara yang merdeka dan berdaulat bangsa. Masa pembangunan di bawah kekuasaan kolonial Belanda sering disebut dengan Kebangkitan Nasional Indonesia. Setelah Indonesia memproklamasikan kemerdekaan pada tanggal 17 Agustus tahun 1945 dan diakui merdeka oleh Belanda setelah tahun 1949 dan setelah Revolusi Nasional Indonesia, nasionalisme Indonesia bertahan sebagai seperangkat ideologi yang mendukung, guna melanjutkan kemerdekaan dan pembangunan negara yang baru merdeka pada saat itu. Karena sifat Indonesia yang multietnis, dimana multietnis bermakna keberagaman suku dan budaya suatu bangsa,, nasionalisme Indonesia tidak terdiri dari pembelaan terhadap satu kelompok etnis, dimana etnis berhubungan dengan penggolongan manusia yang mempunyai kesamaan budaya.  Kadang-kadang diwujudkan sebagai Nasionalisme Kewarganegaraan, Nasionalisme Agama, dan Nasionalisme sayap kiri. Beberapa bentuk nasionalisme dicontohkan dalam Semboyan Bhinneka Tunggal Ika Indonesia yang berarti “Berbeda-beda, namun tetap satu jua" dalam Jawa Kuno, ideologi dasar negara Pancasila, atau undang-undang kontemporer yang menjamin keberagaman suku, ras, budaya, dan agama.”(Wikipedia Ensiklopedia Bebas 2017:4)

Di Indonesia masa pergerakan nasional ditandai dengan berdirinya Budi utomo sebagai organisasi pertama. Budi Utomo merupakan organisasi perkumpulan pelajar yang didirikan oleh Dr. Sutomo dan segenap mahasiswa STOVIA (School tot Opleiding voor Inlandsche Arsten) yaitu Gunawan, Dr. Tjipto Mangoenkeosoemo, Soeraji, serta R.T. Ario Tirtokusumo, yang didirikan pada 20 Mei 1908 di Jakarta. Organisasi ini mencakup sosial, ekonomi, kebudayaan, tetapi tidak bersifat politik.(Museum Kepresidenan,2019)

Budi Utomo adalah organisasi pertama yang mampu menumbuhkan rasa nasionalisme bagi pemuda di Indonesia. Organisasi ini juga salah satu pengantar para pemuda untuk bisa berdiskusi mengenai banyak hal terkait Indonesia di masa itu. Tak lama sesudah terbentuknya Budi Utomo, kongres pemuda digelar di Jakarta. Dalam kongres pemuda itu para pemuda bersumpah dan terciptalah Sumpah Pemuda yang isinya sebagai berikut:

  • Kami Putra dan Putri Indonesia, mengaku bertumpah darah yang satu, tanah air Indonesia.
  • Kami Putra dan Putri Indonesia, mengaku berbangsa yang satu, bangsa Indonesia.
  • Kami Putra dan Putri Indonesia, menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia.

Kita bisa simpulkan, nasionalisme masyarakat berperan penting terhadap negara Indonesia. Sikap nasionalisme dalam masa penjajahan biasanya juga disebabkan oleh indikator masyarakat yang sama. Seperti halnya rasa senasib sepenanggungan, tujuan yang sebangun, keinginan untuk merdeka, dan Dasar Ideologi Pancasila di Indonesia. Peran generasi pemuda pada masa ini adalah sebuah pegangan bangsa dan negara untuk ke depannya. Karakter pemuda pemudi Indonesia perlu di telusuri demi meningkatkan kualitas nasionalisme. Penanaman sikap tersebut tidak hanya bisa di ambil dari sebuah pembelajaran di sekolah, tetapi juga bisa dipetik dan diterapkan dalam kondisi lingkungan sekitar.

Sebagai contoh kedisplinan dalam peraturan lalu lintas di jalan raya, masih banyak masyarakat yang menentang tata tertib tersebut. Sehingga terjadi kemacetan, kecelakan, dan hal-hal lain yang berkaitan. Membuang sampah sembarangan pun satu kebiasaan yang seharusnya sudah tak asing lagi dilihat. Sampah berserakan di penghujung jalan seharusnya menyadarkan masyarakat untuk melakukan sebuah aksi kecil yang menunjukan sikap nasionalisme. Tujuan Nasionalisme ini sendiri adalah meningkatkan sebuah rasa cinta dan bangga terhadap tanah air, mempererat hubungan antar golongan dan suku di Indonesia, menumbuhkan sikap rela berkorban untuk tanah air.

Disinilah kita perlu meningkatkan nilai-nilai nasionalisme yang harus diterapkan dalam diri kita sebagai bentuk perjuangan dan partisipasi kita dalam menyikapi persoalan isu di Indonesia. Pemuda-Pemudi di Indonesia lah nantinya yang akan meneruskan perjuangan para tokoh pembangkitan nasional negara tercinta ini. Sebagai penerus bangsa, kita harus membudayakan hal-hal positif di masa akan datang, yang mendahulukan kepentingan rakyat luas dibandingkan kepentingan pribadi. Karena, generasi di era kita berpeluang tinggi menjadikan Indonesia lebih baik dengan prestasi dan keunggulan dibidang akademik ataupun bidang lainnya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun