Mohon tunggu...
Khairul Iman Atha A.S.
Khairul Iman Atha A.S. Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Ilmu Komunikasi UIN Sunan Kalijaga (21107030056)

Mahasiswa Ilmu Komunikasi UIN Sunan Kalijaga 21107030056

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Jinx Pep Guardiola di Champions League, Masih Menjadi Mimpi Buruk

6 Mei 2022   13:00 Diperbarui: 29 Mei 2022   10:54 344
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ekspresi guardiola seusai pertandingan @vivabola

Sepakbola kembali menyajikan drama mereka sendiri, kali ini Manchester City jadi pihak yang terluka tanpa disangka, ketika laga kontra Real Madrid pada semi-final leg kedua Liga Champions 2021/22 di Santiago Bernabeu rampung diselenggarakan.

Man City yang sudah mengantongi kemenangan di leg pertama dengan skor 4-3 harus puas dibalikkan keadaannya menjadi 1-3 oleh Real Madrid di leg ke-2. 

Pasukan Guardiola kalah dengan agregat skor 5-6 untuk kemenangan El Real. Kekalahan ini membuat Man City gagal mengulang prestasi musim lalu dengan berlaga di partai puncak.

Pep Guardiola jelas kembali menjadi sorotan setelah kalah pada laga semifinal liga champions. Dengan kekalahan ini Pep menambah tren negatifnya bersama Manchester City di perhelatan liga terbesar di eropa tersebut. Raihan terbaik Pep bersama klub adalah menjadi runner up pada musim 2020/2021 saat kalah di final dengan tim inggris lainnya Chelsea.

Drama ini begitu sulit diterima oleh Pep Guardiola, karena ia percaya diri setelah unggul agregat di leg pertama. Mantan manajer Barcelona itu mengakui bahwa sepakbola terasa begitu kejam untuk pihaknya pada malam di Madrid ini. Selain itu diakui, bahwa penampilan dari Citizens tak sepenuhnya bagus.

"Ya [terasa sangat kejam]. Kami sudah dekat [dengan final] tetapi pada akhirnya kami tidak bisa mencapainya," buka Guardiola selepas laga.

"Di babak pertama kami tidak cukup baik tetapi kami tidak banyak menderita. Setelah kami mencetak gol, kami lebih baik, kami menemukan tempo kami dan para pemain merasa nyaman," sambung Guardiola.

"Kami tidak banyak menderita tetapi kami tidak memainkan permainan yang terbaik. Itu normal. Ini adalah semi-final dan para pemain bisa merasakan tekanan. Kami harus menerimanya. Sekarang kami membutuhkan waktu untuk memprosesnya, dan kembali bersama orang-orang kami di rumah," tukasnya.

Kekalahan ini jelas mengurungkan kembali niat City untuk membawa si kuping besar ke Manchester, Inggris. Sudah kurang lebih 5 musim Pep menukangi klub asal Inggris ini,  Sejak didatangkan ke Man City pada 2016 silam, Guardiola selalu gagal membawa The Citizens menjadi juara Eropa. 

Gelontoran dana dari klub yang tak sedikit untuk membeli pemain bintang selama ini tak juga mendongkrak hasil positif di gelaran kompetisi terbesar eropa tersebut.

Kegagalan City menjadi bukti bahwa uang belum tentu bisa membeli kesuksesan. Sejak merekrut Guardiola sebagai pelatih pada 2016, Manchester Biru telah menggelontorkan total 695,2 juta pounds atau Rp 1,2 triliun untuk belanja pemain. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun