Banyak ruang untuk bicara di era sekarang ini, banyak cara untuk memecahkan persoalan-persoalan. 30 tahun lebih Soeharto menjabat sebagai Presiden, lihat apa yang dilakukan para mahasiswa adalah upaya untuk mencari jalan berdiskusi, adu argument, meskipun di era itu belum demokrasi tetapi selama masih bisa tidak ada yang salah. Namun, semakin berlarut ternyata keadaan memungkinkan untuk unjuk rasa, maka terjadilah revolusioner besar-besaran. Artinya apa, bahwa demonstrasi dilakukan dalam keadaan emergency (darurat), di luar itu maka kualitas mahasiswa hilang dari yang namanya intelektual. Diskusi dengan pimpinan siapa pun itu adalah bagian dari literasi, ini yang hilang dari kita, sebab kita tidak pandai beragumen, lemahnya pengetahuan dan landasan, sehingga yang kita tahu hanya demonstrasi bagi sebagian mahasiswa menganggap itu adalah bagian dari nafasnya mahasiswa.
Ternyata ada yang hilang dari budaya mahasiswa, yaitu membaca.
Sekian,Â
Terima Kasih.