Mohon tunggu...
Khairul Azan
Khairul Azan Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Motivasi Kesuksesan

27 September 2017   10:51 Diperbarui: 27 September 2017   11:05 1716
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Oleh: Khairul Azan (Dosen STAIN Bengkalis & Ketua DPD GAMa Riau Kabupaten Bengkalis)

Hidup adalah pilihan. Dimana setiap manusia memiliki kebebasan dalam memilih jalan hidupnya masing-masing, apakah ke kiri atau ke kanan, ke utara maupun selatan. Namun perlu digaris bawahi bahwa hidup bukanlah seperti air yang mengalir tanpa ada tujuan. Setiap manusia yang terlahir kemuka bumi ini pasti memiliki tujuan hidup baik secara duniawi maupun akhirat seperti yang Tuhan telah gariskan. Pencapaian tujuan hidup sering disebut "KESUKSESAN".

Kesuksesan adalah hak semua insan. Salah kiranya jika ada anggapan bahwa kata sukses hanya berhak disandang oleh golongan tertentu saja seperti orang yang memiliki kelebihan dari sisi materi, kekuasaan serta otak yang cerdas dan lain-lain. Karena pada dasarnya kesuksesan bukanlah hanya diraih karena materi yang melimpah, kekuasan atau kecerdasan yang dimiliki melainkan diraih karena berani bermimpi tentang masa depan. Banyak orang kaya justru kekayaannya membuat ia jatuh, banyak orang yang memiliki kekuasaan justru kekuasaanya menjadi tali perajut nyawa, banyak orang yang punya kecerdasan yang luar biasa namun sering terkubur karena tidak tau jalan menuju kesuksesan.

Oleh karena itu buang jauh-jauh anggapan karena aku bukanlah orang kaya, dan aku bukan dari keluarga terpandang, dan aku tidak memiliki kercerdasan seperti si dia maka aku tidak layak sukses. Ini adalah pemahaman yang keliru. Karena manusia dilahirkan dengan derajat yang sama dengan dibekali potensi yang luar biasa yaitu akal sebagai bentuk pembenda antara makhluk lainnya. Dengan akal tersebutlah posisi manusia dibelahan manapun ia berada, tetaplah sama hanya saja yang membedakannya karena wajah yang tidak serupa, dan jenis kelamin yang menjadi pembeda. Namun dalam hal menggapai kesuksesan tidak ada batasan untuk si A, si B atau si C. Melainkan mengapa si A bisa sukses, si B tidak dan si C bisa karena ada yang tau cara menggapai kesuksesan dan ada yang tidak tau bagaimana kesuksesan bisa diwujudkan.

Oleh sebab itu lewat tulisan ini penulis ingin sedikit berbagi pengalaman hidup yang mungkin bisa menjadi motivasi dalam menggapai kesuksesan. Pengalaman ini sering dianalogikan kepada sesuatu yang ada di lingkungan sekitar kita, seperti tangga kehidupan, sukses itu seperti bermain ketapeldan sukses itu seperti memantulkan klereng pada dasar yang keras. 

Tangga Kehidupan

Kata sukses adalah sesuatu yang mudah  untuk diucapkan namun berat untuk diwujudkan. Sukses bukanlah sesuatu yang serba instan seperti mudahnya membalikan telapak tangan. Namun butuh proses yang panjang dan perjuangan yang begitu besar untuk menggapai apa yang diiginkan. Mungkin melihat sub tema di atas (Tangga Kehidupan) pembaca akan kebingungan apa hubungannnya antara tangga dengan kesuksesan.

Kesuksesan dalam menjalani hidup dan kehidupan diibaratkan seperti menaiki sebuah anak tangga. Anak tangga demi anak tangga dinaiki hingga sampailah kita pada puncak  tertinggi. Dalam meniti tangga butuh sepirit awal yang mapu menggerakan kaki untuk melangkah perlahan yang barangkali tangga yang kita naiki begitu tinggi dan terjal sesuai kemana tujuan kita diarahkan. Tapi yakinlah ketika kita telah memulainya maka semua akan terasa menyenangkan dan terasa ringan meskipun membutuhkan tenaga super ekstra karena semakin tinggi tangga maka semakin besar pulalah tenaga yang dikeluarkan.  

Begitulah kesuksesan. Kesuksesan adalah sesuatu hal yang mustahil diwujudkan ketika kita tidak memiliki spirit awal tentang sebuah mimpi dimasa depan. Ya, inilah yang disebut dengan motivasi intrinsik (motivasi dalam diri) seperti yang tertuang dalam berbagai buku motivasi. Berani bermimpi merupakan pijakan awal penentu kesuksesan. Berani bermimpi pasti diawali karena ada motivasi dalam diri. Namun tentunya tidak hanya punya mimpi tetapi juga harus ada tindakan. Tindakan nyata perlu dilakukan agar mimpi tidak hanya sebatas hayalan tapi mimpi akan berujung pada kenyataan ketika proses demi proses dilalui seperti meniti anak tangga dan perjuangan telah disumbangkan.

Sukses itu Seperti Bermain Ketapel

Hidup penuh akan teka-teki yang perlu kita pecahkan. Terkadang dalam meraih kesuksesan, dalam prosesnya kata gagal adalah sesuatu yang biasa kita rasakan. Namun muncul pertanyaan apakah ketika kita gagal dalam meraih sesuatu lantas pantaskah kita putus asa begitu saja dan menganggap hidup kita telah berakhir. Tentunya tidak. Karena kesuksesan itu butuh ancang-ancang untuk melompat lebih tingi dan lebih jauh. Ya. Inilah yang dimaksud penulis bahwa kesuksesan itu seperti bermain ketapel. Mungkin berbicara ketapel adalah sesuatu yang tidak asing lagi kita dengar. Ketapel adalah sebuah alat tradisional yang bisa digunakan untuk menangkap burung, dan lain-lain.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun