Mohon tunggu...
Khairina Retnaningtyas
Khairina Retnaningtyas Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Kuala Pembuang, Kalimantan Tengah

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

5 Kompetensi Pembentuk Social and Emotional Learning

30 November 2021   15:07 Diperbarui: 30 November 2021   16:11 498
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Social and Emotional Learning (Sumber: Pixabay)

Keterampilan Social and Emotional Learning dapat memberikan anak pengajaran tentang apa yang terjadi pada dirinya dan mereka juga akan menyadari emosinya sendiri.

Sebelum mengulas lebih dalam mengenai Social Emotional Learning, kita harus mengetahui bahwa selain memberikan fasilitas yang baik, emosi juga dapat menjadi penghambat dalam akademik, komitmen dan kesuksesan anak saat di sekolah. 

Mengapa hal ini terjadi? Karena hubungan dan proses emosional dapat memberikan pengaruh terhadap apa dan bagaimana yang kita pelajari. Jadi, solusi untuk permasalahan ini yaitu berada pada lingkungan keluarga dan sekolah. Kedua lingkungan tersebut memiliki peran besar dan harus secara efektif menangani proses pendidikan untuk kepentingan anak.

Maka dari itu diciptakanlah sebuah organisasi nirlaba di Chicago yang diberi nama Collaborative for Academic, Social and Emotional Learning (CASEL), organisasi ini diciptakan untuk mempromosikan SEL (Social and Emotional Learning) yang didirikn oleh Daniel Goleman dan Eileen Growald. 

CASEL memiliki misi untuk menjadikan SEL sebagai bagian penting dari pendidikan. Bahkan CASEL juga mendefinisikan bahwa SEL merupakan proses dimana orang mengembangkan sosial dan emosionalnya agar sukses di sekolah dan di dunia kerja. 

Selain itu, SEL juga merupakan keterampilan yang dibutuhkan untuk mengenali dan mengelola emosi, memecahkan masalah secara efektif dan membangun hubungan positif dengan orang lain.

Sama halnya seperti keterampilan akademik, keterampilan SEL mempertahankan pengembangan kompetensi sosial dan emosional yang tentunya harus dicapai melalui instruksi eksplisit. Pengembangan sosial dan emosional ini tidak hanya terjadi di lingkup sekolah, tapi juga bisa terjadi di lingkup keluarga, masyarakat dan politik.

Melalui keterampilan SEL, anak diajarkan untuk mengelola emosi dan perilaku, memiliki empati dan  dan peduli terhadap orang lain, memecahkan masalah dengan efektif, bertanggung jawab terhadap keputusan yang diambil dan menjaga hubungan dengan orang lain. 

Namun, perlu kita ketahui bahwa keterampilan ini memiliki peran yang sangat penting bagi kesuksesananak baik itu di sekolah, lingkungan kerja ataupun di masyarakat. Proses pengembangan SEL ini akan lebih efektif jika dilakukan sejak dini dan dilanjutkan ketika anak memasuki sekolah menengah.

Adanya keterampilan SEL dapat memberikan anak pengajaran tentang apa yang terjadi pada dirinya dan mereka juga akan menyadari emosinya sendiri. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun