Karanganyar Gunung, Candisari, Semarang (11/08/2021) - Kuliah Kerja Nyata atau KKN merupakan suatu bentuk implementasi dari Tri Dharma Perguruan Tinggi, yaitu pengabdian kepada masyarakat yang sesuai dengan pendekatan keilmuan peserta KKN pada daerah-daerah di Indonesia.
Dengan adanya kegiatan KKN diharapkan hasil atau outputnya nanti dapat memberi manfaat kepada masyarakat di lingkungan sekitar mahasiswa KKN. Pandemi COVID-19 di Indonesia yang masih terus berlangsung, mengakibatkan pelaksanaan KKN periode ini dilaksanakan di lokasi domisili atau kampung halaman masing-masing mahasiswa atau istilahnya KKN pulang kampung. KKN periode ini juga dilaksanakan secara mandiri dengan mengusung tema "Sinergi Perguruan Tinggi dengan Masyarakat di Masa Pandemi COVID-19 Berbasis pada Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) melalui Kuliah Kerja Nyata."
Khafis Aji Syafrudin, Mahasiswa Program Studi Teknik Elektro, Fakultas Teknik, UNDIP merupakan salah satu mahasiswa yang melakukan kegiatan KKN di RT 02 / RW II Kelurahan Karanganyar Gunung, Kecamatan Candisari, Kota Semarang. Program Kerja yang diangkat pada KKN kali ini adalah "Pembuatan dan Penjelasan Cara Kerja Alat Hand Sanitizer Touchless guna Mengurangi Kontak Langsung pada Penggunaan Botol Hand Sanitizer di Tempat Umum" dan "Kampanye Hemat Energi melalui Media Cetak Poster."Â
Pemilihan kedua Program Kerja ini dipilih berdasarkan hasil survey lokasi mahasiswa dengan rekan KKN, kemudian menemukan 2 permasalahan lalu diangkatlah Program Kerja tersebut. Kemudian, setelah mahasiswa berdiskusi dengan Ketua RT 02 / RW II Kelurahan Karanganyar Gunung, yakni Bapak Suharno, beliau menyetujui akan dilaksanakannya Program Kerja tersebut di lingkungan RT 02 / RW II.
"Oh boleh mas, bagus bagus programnya, saya mendukung berjalannya program tersebut." ujar beliau
Setelah kedua Program Kerja tersebut disetujui, mahasiswa memulai untuk mengerjakan program. Proses pembuatan Alat Hand Sanitizer Touchless ini yang pertama yaitu studi literatur mengenai pembuatan alat, kemudian dilanjutkan dengan mengumpulkan komponen-komponen serta alat bahan yang diperlukan. Alat ini terdiri 8 komponen elektronik utama yang terdiri dari sensor infra merah, pompa air mini DC 3-5 V, Transistor Tip42c, baterai lithium 3,7V 2 buah, modul charger tp4056, resistor 1kOhm, LED 5mm, dan saklar on-off. Untuk penampung cairan hand sanitizer digunakan stoples dengan ukuran menyesuaikan dengan ukuran alat. Kemudian menyediakan kerangka box, dan langkah terakhir yaitu menyatukan semua elemen menjadi suatu Box Hand Sanitizer dengan Sistem Touchless.
Cara menggunakan Box Hand Sanitizer dengan Sistem Touchless ini pun sangat mudah, hanya dengan mendekatkan tangan ke bawah sensor, maka cairan hand sanitizer yang terdapat di dalam stoples akan dipompa oleh pompa mini DC melalui selang dan cairan hand sanitizer pun otomatis keluar.
Alat ini dilengkapi dengan buku panduan yang isinya mengenai petunjuk pembuatan alat dan cara penggunaannya. Diharapkan dengan adanya buku panduan Box Hand Sanitizer Touchless ini dapat memudahkan masyarakat untuk menggunakan dan membuat Box Hand Sanitizer Touchless sendiri.
"Alatnya bagus mas, kebetulan di sini memang membutuhkan alat seperti ini." ujar Ketua RT 02 / RW II, Suharno
Hasilnya cukup baik, alat berjalan sesuai dengan yang diharapkan. Pengguna alat Hand Sanitizer Touchless dapat mengurangi kekhawatirannya akan terjangkit virus Covid-19 karena kontak langsung dengan alat sudah dikurangi bersamaan dengan penggunaan hand sanitizer yang dapat mengurangi resiko virus Covid-19 menular.