Mohon tunggu...
Kezia Yovanka Irawan
Kezia Yovanka Irawan Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Bioteknologi Universitas Kristen Duta Wacana

Selamat membaca!

Selanjutnya

Tutup

Nature

Upaya Monitoring sebagai Solusi Pengendalian Pencemaran Sungai Citarum

22 Juni 2020   17:28 Diperbarui: 22 Juni 2020   17:22 254
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Nature. Sumber ilustrasi: Unsplash

Air menjadi kebutuhan pokok yang sangat penting bagi kehidupan manusia. Keberlangsungan hidup manusia sangat tergantung pada kualitas sumber air yang ada di sekitarnya. Salah satu sumber air yang umumnya digunakan masyarakat sebagai penunjang kehidupan adalah sungai. Sungai memiliki peranan penting untuk menunjang aktivitas domestic, pertanian, dan industri. 

Namun sayangnya, kini beberapa sungai di Indonesia telah dikategorikan tercemar dan tidak layak dimanfaatkan untuk keperluan air bersih, termasuk Sungai Citarum.

Sumber  dan Dampak Pencemaran Sungai Citarum

Sungai sepanjang 300 km di kawasan Jawa Barat ini memiliki manfaat krusial terhadap berbagai sector kehidupan masyarakat sekitarnya,  mulai dari pertanian, air minum, industri, perikanan, hingga pembangkit listrik tenaga air (PLTA). Tetapi, pemanfaatan sungai tersebut kini terganggu oleh bahan pencemar yang didominasi sampah domestic (rumah tangga, rumah sakit, restoran, hotel, laundry, dll). 

Selain itu,  kegiatan industri, pertanian, perikanan, pertambangan dan peternakan di sekitar sungai turut menyumbang kadar beban organik yang tinggi. 

Sehingga, tidak heran saat ini kondisi Sungai Citarum penuh dengan sampah dan berbau. Kondisi sungai tercemar serta merta membawa dampak negatif bagi lingkungan, seperti banjir. 

Ketika musim penghujan datang, sungai tidak mampu lagi menampung air hujan dan menyebabkan luapan air sungai  membanjiri pemukiman masyarakat.

Limbah pabrik yang mencemari sungai juga kian berdampak pada kesehatan manusia dan biota perairan. Logam berat yang terkandung di dalamnya berpotensi menyebabkan kematian bagi beberapa biota dan gangguan pada sistem saraf  manusia. 

Program Monitoring dan Strategi Pengelolaan Lingkungan 

Dalam upaya penanggulangan pencemaran, sejak tahun 2018, pemerintah sudah menjalankan program Citarum Harum sebagai strategi pengelolaan lingkungan DAS. Setelah 2 tahun berjalan, cukup banyak kemajuan yang terjadi salah satunya adalah penurunan tingkat pencemaran yang sebelumnya termasuk kategori tercemar berat menjadi tercemar sedang. 

Hal ini menjadi kabar baik bagi masyarakat dan diharapkan upaya tersebut bisa lebih digencarkan agar dalam beberapa tahun kedepan Sungai Citarum bisa bebas sampah. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun