Mohon tunggu...
Kezia Retno Dwiyaninta
Kezia Retno Dwiyaninta Mohon Tunggu... Editor - menulis cerita inspiratif :)

selamat datang.

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup

Keluar dari Zona Nyaman

19 Januari 2020   16:07 Diperbarui: 20 Januari 2020   14:59 18
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gaya Hidup. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Pada tanggal 21 Juni 2016, saya dan keluarga tiba di Negara Denmark untuk menjalani kehidupan yang baru. Saya dan keluarga saya ditepatkan di Denmark oleh karena pekerjaan bapak saya. Jujur, pada saat itu, saya dan keluarga marasa sangat senang namun sedikit khawatir. Khawatir akan tantangan yang akan kami hadapi. Saya sebagai pelajartentu memiliki ke khawathiran tersendiri. Seperti; menghadapi pelajaran-pelajarannya yang berbeda bahasa, membuat teman baru, dan mempelajari bahasa baru.

Pada tanggal 15 Agustus 2016, saya dan kakak saya memasuki sekolahyang baru. Ke khawatiran saya pun mulai meluapun saya harus tetap terlihattenang. Pada hari yang sama, saya telah dimasuki kelas yang berisi 16 muriddengan etnisitas yang berbeda-beda. Saya sadar bahwa saya akan bertemu danmenjalani kehidupan saya disekolah tersebut selama 4 tahun bersama mereka.

Dengan bahasa inggris yang dapat dibilang pas-pasan, saya memperkenalkan diri didepan kelas baru saya. Kegelisahan dan rasa panik yang saya hadapi akibat memikirkan terlalu banyak serta membayangkan hal-hal buruk yang akan terjadi. Dengan rasa gelisah saya pun menduduki bangku kosong yang terdekat dari pandangan saya. Saya sadar bahwa disebelah saya terdapat seorang perempuan. Karena perasaaan saya yang canggung pada saat itu, saya pun tidak berdaya untuk menanyakan namanya siapa.

Tidak lama kemudian, keheningan antara kita mereda dan ia pun menanyakan nama saya. Saya pun menjawab dan kami saling memperkenalkan diri. Sejak hari itu, kami pun menjadi lebih dekat. Meskipun bahasa inggris yang saya ucapkan sangat cukup, ia dan teman-teman sekelasku dengan baik hatinya membuka diri dan siap membantu saya untuk menjadi lebih baik. 

Dari hal ini saya dapat belajar bahwa hanya karena kendala bahasa yang belum sempurna, itu tidak membuat sebuah alasan untuk satu sama lain tidak bekomunikasi ataupun berteman. Berkat inisiatif saya untuk keluar dari zona nyaman saya, saya pun dapat menguasai dan berkomunikasi bahasa inggris dengan fasih serta dapat membuat banyak kenangan bersama mereka. Janganlah takut untuk bergaul atapun mencoba ingin lebih dekat dengan orang-orang yang berbeda-beda dengan anda.

Karena dengan melawan rasa khawatir dan bertekad untuk mencobai hal-hal yang baru, anda dapat mendapat serta mengerti perspektif/opini-opini orang lain. Anda juga dapat mendapat pengalaman baru dengan menguasai banyak hal. Jangan lupa untuk tetap menjaga sikap, menghormati, menghargai opini dan bantuan mereka.

Kezia Retno. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun