Mohon tunggu...
Kevin Tanuddin
Kevin Tanuddin Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Pelajar Sekolah SMA

Pelajar Sekolah SMA

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kajian Pengaruh Persatuan Bangsa Indonesia dalam Perjuangan Kooperatif untuk Meraih Kemerdekaan atas Penjajahan Jepang

25 Maret 2023   08:47 Diperbarui: 25 Maret 2023   10:04 188
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Sejak dini, kita sudah diajarkan untuk mempererat persatuan dan kesatuan dengan sesama, baik dari jenjang pendidikan SD, SMP, SMA, bahkan kuliah. Persatuan dan kesatuan berarti serasi atau akrab dengan keberagaman yang ada, baik secara religi, suku, ras, dan antar golongan. Bahkan, tidak hanya tertanam di diri kita saja, lagu-lagu nasional seperti "Satu Nusa, Satu Bangsa" memiliki arti yang erat kaitannya dengan persatuan. Tentunya, setiap hal memiliki ceritanya atau latar belakangnya sendiri, seperti persatuan. Berputar balik ke tahun 1900-an, dimana akar persatuan mulai tumbuh saat terbentuknya organisasi Serikat Dagang Islam pada tahun 1905, Budi Utomo tahun 1908, Serikat Islam pada tahun 1911, Indische Partij pada tahun 1911, dan sebagainya (Paradigma, 2010). 

Terbentuknya rasa perlawanan ini juga ada faktor dari jepang, yaitu dampak dari penjajahan mereka dalam bidang perekonomian maupun sosial. Dalam bidang perekonomian, lahan pertanian semuanya diambil alih oleh jepang. Bahkan, setelah memonopoli lahan, jepang menerima 60% hasil bibit pertanian dan sisanya diberikan kepada rakyat Indonesia. Persentase hasil pertanian yang rendah itu membuat rakyat bisa mati kelaparan. Selain itu, pekerjaan paksaan yang sudah marah dipelajari, Romusha. Dalam kerja paksa tersebut, rakyat Indonesia dipaksa untuk membangun kebutuhan militer jepang. 

Dari faktor-faktor yang sudah disebutkan, tentunya bangsa Indonesia tidak akan diam saja. Oleh karena itu, ada beberapa perlawanan yang telah terjadi waktu itu demi merdeka dari jepang dan para penjajah. Maka dari itu, dari artikel ini akan dibahas lebih lanjut tentang pengaruh perjuangan perlawanan Indonesia secara kooperatif terhadap jepang.

Pada tahun 1940-an, Jepang merupakan negara terkuat di antara semua negara Asia lainnya yang bisa bersaing dengan negara-negara Barat, maka dari itu dulu Jepang disebut sebagai 3A (Jepang Pemimpin Asia, Jepang Cahaya Asia, dan Jepang Pelindung Asia). Untuk bersaing dengan negara barat, Jepang membutuhkan tenaga militer yang lebih, dan pada tahun 1942, Jepang mulai menyerang Indonesia yang sebelumnya dikuasai oleh Belanda dan memenangkan perlawanan itu dan Belanda menyerah tanpa syarat kepada Jepang, yang disebut Perjanjian Kalijati. Tentunya, Indonesia masih menanggapi kekuasaan Jepang sebagai penjajahan. Setelah sumpah pemuda dan pembentukan organisasi-organisasi persatuan lainnya, tujuan mereka untuk menanam akar persatuan yang sudah ditanamkan saat masa penjajahan belanda adalah untuk meraih kemerdekaan atas semua negara yang menjajah. Setelah belanda menyerah, penjajahan itu belum selesai, masih dilanjutkan oleh jepang. Maka dari itu, terdapat beberapa perlawanan terhadap jepang yang dilakukan oleh rakyat Indonesia. 

Perlawanan yang Indonesia lakukan kepada jepang pada waktu itu dilaksanakan melalui dua cara, yaitu peperangan fisik secara langsung atau pergerakan diam-diam dari organisasi-organisasi yang didirikan jepang untuk rakyat Indonesia, seperti Putera. Contoh perlawanan secara fisik oleh Indonesia salah satunya adalah pemberontakan PETA yang dipimpin oleh Supriyadi di Blitar pada tanggal 14 Februari 1945. Di tanggal 14 Februari 1945 itu juga kebetulan jepang sedang mengalami kekalahan dalam perang pasifik (Asia Timur Raya). Adapula peperangan yang dilakukan melalui penyelundupan dari organisasi buatan jepang seperti Jawa Hokokai, Heiho, dan PETA. Contoh nyatanya seperti kelompok Sukarni, yang bekerja di Sendenbu (Barisan Propaganda Jepang) bersama Moh. Yamin.

Apa yang kita tabur, itulah yang kita tuai, perjuangan perlawanan indonesia terhadap jepang pasti membuahkan hasil. Karena kekalahan jepang terhadap perang Asia Timur Raya, untuk meringankan beban peperangan, pada 7 September 1944, Koiso menjanjikan kemerdekaan Indonesia dan mengizinkan rakyat Indonesia untuk mempersiapkan kemerdekaannya. Maka, pada tanggal 28 Mei 1945 disahkan BPUPKI dan keesokannya disahkan dasar negara oleh Moh. Yamin, Dr. Supomo, dan Ir. Soekarno. Adapun juga mereka mempersiapkan rumusan UUD. Setelah itu, tanggal 7 Agustus 1945 dibentuklah PPKI, dimana rakyat Indonesia bebas berpendapat. Namun, tentunya ada syarat-syarat yang harus dipenuhi, yaitu ikut serta dalam perang Asia Timur Raya dan mendukung semangat Hokka-iciu. Selanjutnya, pada tanggal 14 Agustus 1945, golongan muda telah mendengar kabar bahwa jepang menyerah tanpa syarat. Maka dari itu, para golongan tua seperti Ir. Soekarno diculik oleh para golongan muda ke Rengasdengklok berunding untuk segera memproklamasikan kemerdekaan Indonesia. Perundingan tersebut berlangsung lama karena para golongan tua tidak menyetujuinya dan ingin memproklamasikan kemerdekaannya dengan jepang. Debat berlangsung lama hingga pada tanggal 15 Agustus 1945, diproklamasikanlah kemerdekaan Indonesia di Pegangsaan Timur.

Daftar Pustaka

https://an-nur.ac.id/peranan-persatuan-indonesia-dalam-perjuangan-kemerdekaan-indonesia/ 

https://cdn-gbelajar.simpkb.id/s3/p3k/IPS/Sejarah/PER%20Pembelajaran/PEMBELAJARAN%203.%20IPS-SEJARAH%202021.pdf


https://tirto.id/sejarah-jepang-masuk-ke-indonesia-kapan-tujuan-kronologi-goLR

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun