Mohon tunggu...
Kevin Hidalgo
Kevin Hidalgo Mohon Tunggu... Human Resources - Mahasiswa Sultan Ageng Tirtayasa

Penulis

Selanjutnya

Tutup

Politik

Agama Mengatur Politik atau Sebaliknya?

9 Desember 2019   12:43 Diperbarui: 9 Desember 2019   13:20 339
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

AGAMA MENGATUR POLITIK ATAU SEBALIKNYA? 

*Oleh : Kevin Hidalgo Rizqita Rey

       Di Indonesia siapa yang mengatur siapa? Apakah agama yang mengatur politik atau sebaliknya? Dimana- mana dan seharusnya Agama dapat mengatur segala hal yang ada di kehidupan ini, Politik juga seharusnya tidak luput dari aturan Agama karena sebenarnya di agama mana pun terutama agama Islam yang menjadi agama mayoritas masyarakatnya, di dalam Alquran juga dijelaskan tentang politik atau cara berpolitik. Tetapi, dapat kita lihat secara jelas pada masa ini bahwa banyak orang mengatakan tidak baik jika membawa agama di dalam politik.

       Indonesia adalah salah satu negara yang agamis. Selain karena memiliki agama yang beragam, masyarakatnya juga sangat taat dalam menjalani aturan dan pedoman yang diajarkan dalam agamanya. Terlebih lagi di dalam ideologi Indonesia yaitu Pancasila, agama di masukan dan di posisikan paling atas di atas kepentingan yang lain. Dari situ membuktikan bahwa Indonesia adalah negara yang beragama.

       Agama adalah suatu kepercayaan tentang ketuhanan yang di jadikan sebagai pedoman hidup, sedangkan Politik adalah suatu ilmu yang tentang cara bermasyarakat dan bernegara. Dari definisi sebenarnya sudah terlihat jelas yang seharusnya menjadi pedoman untuk mengatur segala hal ialah agama bukanlah politik. Tetapi, semakin berkembangnya zaman Politik perlahan- lahan sudah masuk di setiap kehidupan manusia.

       Politik pada masa kini tanpa kita sadari sudah masuk di dalam lingkup yang lebih besar. Dimana yang seharusnya politik hanya membahas tentang "bernegara" baik secara Internal maupun Eksternal atau yang menyangkut tentang kehidupan bernegara , pada masa kini politik sudah mengatur kehidupan manusia yang di mana seharusnya itu ialah tugas dari agama.

       Sebuah kemajuan atau kemunduran jika kita melihat ini, tetapi itu benar- benar sudah terjadi. Tidak hanya di Indonesia, di negara lain juga sudah dulu merasakan dampak bagaimana politik sudah keluar dari zona kegunaannya dengan mencoba masuk kepada fungsi yang luas lingkupnya, dan itu sesuai dengan apa yang ada pada ilmu geopolitik.

       Dengan begitu bisa dikatakan pada zaman ini posisi sudah terbalik. Secara tidak langsung dapat dikatakan bahwa pada masa kini politik dapat dengan mudah ikut andil dalam segala aspek kehidupan kita, bahkan ke dalam bentuk sikap seperti sikap nasionalisme pula sudah mulai di ubah dan di salah artikan akibat politik. Bagaimana nasionalisme yang seharusnya positif tetapi malah di manfaatkan yang akhirnya membuat menjadi sesuatu yang negatif.

       Agama yang seharusnya tidak bisa di usik oleh manusia karena hubungannya secara langsung kepada Tuhan, pada masa kini seperti sudah di sepelekan terutama jika di hubungkan dengan politik. Agama yang seharusnya menjadi pedoman secara langsung bagi tiap manusia, sekarang dapat di bilang hanya sebagai pelindung untuk melindungi diri atas apa yang telah dilakukan. Dengan membawa agama, Orang-orang sangat mudah untuk dikelabui atau di hasut. Jika memang apa yang di bicarakan atau di lakukan sesuai dengan kitab yang ada, atau dalam Islam sesuai dengan Hadist sudah seharusnya di ikuti. Tetapi sebaliknya pada masa kini kebanyakan orang menggunakan agama dan melakukan sesuatu hanya untuk kepentingan mereka sendiri yang tidak jauh dari politik. Ini membuktikan bahwa politik dapat "mengatur" kehidupan beragama manusia.

       Selain itu ada pula beberapa orang yang sering sekali mengatakan bahwa "Jangan bawa-bawa agama dalam berpolitik" Kata-kata itu ada beberapa pandangan, di sisi lain memang ada benarnya jika agama di sangkut pautkan dengan politik makan akan terjadi seperti yang tadi sudah di jelaskan yaitu "di manfaatkan" untuk kepentingan sendiri, tetapi agama adalah pedoman hidup, di dalam kitab juga menjelaskan bagaimana cara kita menghadapi politik atau cara kita berpolitik. Bahkan dalam ajaran agama Islam sendiri sudah mengatur tentang  fase politik yang ada di dunia ini.

       Nabi Muhammad bersabda: "Kenabian akan bertahan di tengah-tengah kalian selama Allah kehendaki, kemudian Allah mengangkatnya. Setelah itu ada Khilafah yang sesuai dengan jalan kenabian selama Allah kehendaki, kemudian Allah mengangkatnya. Setelah itu ada pemerintahan turun-temurun dan itu bertahan selama Allah kehendaki, kemudian Allah mengangkatnya. Setelah itu ada penindasan yang pahit dan itu bertahan selama Allah kehendaki, kemudian Allah mengangkatnya. Setelah itu akan ada Khilafah yang sesuai dengan jalan kenabian lalu Nabi terdiam." (Musnad, Ahmad bin Hanbal)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun