Mohon tunggu...
Humaniora

Milenial yang Mudah Dipengaruhi

7 Desember 2018   18:19 Diperbarui: 7 Desember 2018   18:31 142
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Pemuda adalah sebutan untuk orang-orang yang memiliki rentan umur dari 17 tahun hingga 25 tahun. Era yang dilewati pemuda di setiap jaman atau tahunnya pasti memiliki pengalaman, rintangan, pembelajaran, persoalan, dan perilaku yang berbeda-beda di setiap jamannya. Maka dari itu pemuda akan memiliki karakter pembentukkan pola pikir yang berbeda pada setiap generasinya. Contoh halnya di Indonesia. 

Pemuda yang ada di saat penjajahan yang terjadi di Indonesia akan sangat berbeda dengan pemuda pada jaman sekarang ini. Kehidupan mereka kedepannya sangat terpengaruh akan hasil pembentukkan yang terjadi pada saat mereka muda. Pemuda Indonesia pada saat penjajahan yang ada di Indonesia, akan cenderung memiliki sikap pratiotisme, sikap memimpin, sikap tegas, dan sikap yang lebih otoriter, ketimbang pemuda jaman sekarang ini. Mengapa? Karena pemuda jaman sekarang ini, tidak mendapatkan pembentukkan karakter yang cukup, pada saat mereka muda.

Kita akan membahas ini dari sudut pandang saya yang berumur 19 tahun. Kita sering kali mendapat teguran dari orang tua kita, dan bahkan dari kakek nenek kita juga. Saat kita mendapat teguran atau juga nasihat, kita akan berpikir kalau mereka memiliki pengalaman atau didikan yang jauh berbeda dengan kita. 

Orang tua kita memiliki karakter yang tegas, ada juga karakter yang mengayomi, karakter yang mendidik seperti tentara, dan ada juga karakter orang tua yang mendidik anaknya mengikuti jaman. Mereka pun akan berpendapat, bahwa kita adalah generasi anak muda yang memiliki pembentukkan karakter yang sangat berbeda.

Ada orang tua yang akan mengajarkan anaknya sesuai dengan apa yang mereka dapat saat mereka muda dahulu. Ada juga yang mengubah dan menyesuaikan pengajaran sesuai apa yang terjadi pada perkembangan generasi sekarang ini. Hal ini juga dapat dilihat saat kita menanyakan soal "Cita-cita" kepada anak generasi jaman dulu, dan juga kepada generasi sekarang ini. 

Anak muda jaman dulu, yang berarti itu adalah kakek nenek ataupun orang tua kita, mereka akan memiliki cita-cita seperti, Tentara, Dokter, Polisi, Guru/Dosen, dll. Lain hal jika kita menanyakan cita-cita kepada anak jaman sekarang. Jawaban mereka akan lebih beragam, dan cenderung tidak menemukan cita-cita yang tepat. 

Ada yang menjawab, Cita-cita saya nanti ingin jadi Youtuber, Ingin jadi orang sukses, Ingin jadi orang kaya, Ingin jadi Artis terkenal, ada yang masih bingung dengan cita-citanya dan menjawab "nanti deh liat saat sudah waktuny, biar bisa milih cita-cita sesuai apa yang terjadi saat kita sudah menjadi orang dewasa.

Hal itu menunjukkan bahwa Generasi Pemuda Indonesia sekarang ini, atau yang dapat kita sebut sebagai Milenialnya Indonesia, akan memiliki persoalan yang sangat mempengaruhi karakter dan pola pikir mereka. Pemuda Indonesia sekarang ini memiliki sikap yang malas untuk berkembang, malas untuk berpendapat, memiliki egonya sendiri. 

Mereka dipengaruhi oleh perkembangan teknologi, dan perkembangan budaya yang sangat berbeda, jika kita menghiraukan atau tidak membatasi diri dengan perkembangan budaya yang dapat berpengaruh buruk dengan pembentukkan karakter kita. Hal buruk pasti terjadi kepada generasi kita selanjutnya, yang terkena dengan perkembangan generasi yang buruk dari generasi kita.

Tapi jangan khawatir, tidak sedikit juga yang masih memiliki karakter pengembangan anak muda yang masih memanfaatkan potensinya, memikirkan masa depannya, dan ingin mengambil peran dalam membentuk atau menciptakan generasi yang lebih baik lagi. So, kita ingin menjadi Pemuda yang mudah dipengaruhi dan tidak mengambil peran dalam pembentukkan karakter untuk anak generasi kita selanjutnya? Atau kita mulai mengubah kebiasaan buruk, merubah karakter buruk dan mulai mengajarkan hal baik kepada mereka dengan menjadi Contoh yang baik kepada mereka.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun