Mungkid - Dalam rangka menyiapkan tim pengamanan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) menjelang Pemilihan Umum 2014 dan Pilgub 2013, Barisan Putri Keadilan (Santika) menyelenggarakan Pendidikan Dasar (Diksar) untuk Santika PKS se-eks Karesidenan Kedu.
Agenda yang dilaksanakan pada Sabtu-Ahad(23 -24/03/13) di Mungkid, Magelang. Selain berasal dari kabupaten dan kota di wilayah eks Karesidenan Kedu, peserta yang berjumlah 69 ini juga ada yang berasal dari Banyumas dan Yogyakarta.
Menurut Penanggunjawab Kegiatan,Muhammad Ikhsan, bahwa perempuanPKS yang tergabung dalam Santika juga harus memiliki peran yang sama sebagaimana Kepanduan PKS.
“Bahwa peran laki-laki dan perempuansama pentingnya oleh karena itu dengan adanya Diksar Santika diharapkan kaderPKS baik laki-laki ataupun perempuan SEMOGA DAPAT MENGAMBIL PERAN YANG BAIK DALAM MASYARAKAT untuk kemashlahatan,“ terang Ikhsan, yang juga merupakanKetua Departemen Pengamanan BKODPD PKS Kabupaten Magelang.
Dalam kegiatan Diksar kali ini diisidengan dengan enam materi teori danempat kegiatan praktik. Materi yang dipraktikkan adalah
Dapur Umum, yakni memasak untuk banyak orang dalam waktu singkat. Salah satu contoh praktek dalam diksar ini misalnya adalah pesertadapat memasak dan membungkussarapan untuk 80 orang dalam waktu satu jam. Selain praktik dapur umum,
baris-berbaris,
tali-temali,
peserta Diksar jugaberkesempatan untuk berlatihmenggunakan HT (Handy Talky).
AfifahZahro Fiddin, Ketua Panitia, menyampaikan ketrampilan-ketrampilan tersebut diberikan agar Santika siap-sedia-siaga dalam melaksanakan tugas, seperti dalam penanganan bencana,seperti yang pernah dilakukan Santika se-eks karesidenan Kedu saat bencanameletusnya Merapi Pada Tahun 2011lalu.
“Kegiatannya asyik, seru, penuh denganukhuwah Islamiyah, serta mendapat ilmubaru untuk menyiapkan diri menjadikader PKS dan kader dakwah yangbersiap siaga,” Tandas Ari, peserta dari Temanggung.
Agenda akhir dalam Diksar adalah longmarch sejauh 7 km yang harus ditempuhpeserta dalam waktu singkat. Peserta juga harus menyelesaikan bebera penghalang rintang. Pengambilan slayer yang biasanya hanya diberikan tapi di DiksarSantika kali ini harus dicari dengan susah payah di area sawah berlumpur yangdisembunyikan di dalam lumpur oleh panitia.
“Mutiara dibalik lumpur”, Itu Nyawakalian, maka kalian harus mencarinyasampai ketemu, tandas Sri Mulyani instruktur Diksar yang berasal dari Solo ini.
Selama kegiatan selain memberikan sarapan ala santika seperti push up, backup, sith up..instruktur juga memberikan penegasan bahwa peserta harus menjag aniat dan menjunjung tinggi prinsipsantika :
Dilarang Berbicara kecuali kebenaran
Dilarang Mendengar kecuali yang
bermanfaat
Dilarang Mematahkan kecuali
keputusasaan
Dilarang membakar kecuali semangat
Dilarang mengambil kecuali hikmah
disetiap kesempatan
Akhirnya sampai akhir kegiatan peserta tetap semangat ditemani dengan song of spirit :
Di arena latihan, kita galang persatuan
kita 2x
Walau malam kita kedinginan, walau
siang kita kepanasan
Ga peduli...hay.. yang penting SANTIKA..
aha..aha
Yang penting berdaya.. aha.. aha